Indramayu, PN
Anggota DPR/MPR RI dari Fraksi Demokrat, Dr. Ir. H. Herman Khaeron, M.Si mengajak para santri di Kabupaten Indramayu untuk mengisi kemerdekaan Republik Indonesia sesuai cita-cita para pendiri bangsa yang termaktub didalam Pembukaan UUD 1945 yakni mewujudkan masyarakat yang merdeka, berdaulat, adil dan makmur.
Ajakan itu disampaikan Hero sapaan akrabnya saat mensosialisasikan Empat Pilar Kebangsaan MPR RI di Ponpes Hidayatul Ma’arif, Desa Langut, Kecamatan Lohbener, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Jumat (4/12). Adapun tema yang diangkat dalam sosialisasi tersebut yakni “Menumbuhkan Kesadaran Konstitusional dan Memperkuat Ideolagi Pancasila di Tengah Pandemi COVID-19”
Ia juga mengingatkan kembali kepada para santri bahwa negara ini berdiri bukan karena hadiah secara tiba-tiba dan merdeka tetapi memiliki sejarah panjang, melalui rentetan perjuangan para pendahulu termasuk didalamnya perjuangan umat Islam dalam mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari rongrongan penjajah. Durasinya sangat panjang, 350 tahun dijajah Belanda dan 3,5 tahun dijajah Jepang dan bergeser pada masa perang kemerdekaan.
“Tahun 1908 ada pergerakan Budi Utomo, 1928 pergerakan sumpah pemuda dan 17 Agustus 1945 Hari Kemerdekaan RI. Kita saatnya mengisi kemerdekaan ini sesuai cita-cita para pendiri bangsa yakni mewujudkan masyarakat yang merdeka, berdaulat, adil dan makmur,” kata Anggota Komis VI DPR RI ini.
Herman menyebutkan empat pilar kebangsaan meliputi Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI. Pancasila sebagai dasar negara, sebagai ideologi bangsa, UUD 1945 sebagai konstitusi negara, Bhineka Tunggal Ika sebagai simbol persatuan dan NKRI adalah bentuk Negara Indonesia.
“Empat Pilar Kebangsaan terdiri dari instrument yang selama ini menjaga dan tetap menjadi penopang tegak dan berdirinya NKRI,” tegas suami Cawabup Ratnawati ini.
Empat Pilar Kebangsaan sambung dia, menjadi kegiatan MPR RI dan selama menjadi anggota MPR/DPR RI tiga periode berganti-ganti komisi dan terakhir Komis VI namun harus tetap dekat dengan para kiai, ulama, ustadz, ustadzah dan seluruh entitas muslim di seluruh Indonesia dan khususnya di Dapil Jabar VIII meliputi Kabupaten/Kota Cirebon dan Kabupaten Indramayu.
“Kami di MPR tetep berkomitmen terhadap konsesus berbangsa dan bernegara dengan pedoman pada empat pilar kebangsaan yakni Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI,” kata dia.
Melalui sosilaisasi empat pilar kebangsaan ini tambahnya, ia meminta komitmen bersama bagaimana mengangkat hajat hidup masyarakat Indramayu yang potensinya cukup besar dan kemudian bisa memberikan dampak kesejahteraan bagi masyarakat.
Hadir pada kesempatan tersebut, Pengasuh Ponpoes Hidayatul Ma’arif Langut, KH Imron Rosyadi, Ketua Forum Silaturahmi Pondok Pesantren, Azun Mauzun, para santri di Kabupaten Indramayu dan undangan lainnya. (01/san)