Indramayu, PN
Tujuh partai politik (parpol) di Kabupaten Indramayu sepakat membangun koalisi mengusung perubahan untuk rakyat. Koalisi itu untuk menghadapi Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Pilkada) Indramayu pada 23 September 2020. Ketujuh partai dimaksud yakni PKB, PDIP, Partai Demokrat, PKS, Partai Nasdem, Partai Hanura dan Partai Perindo. Koalisi perubahan dengan mengusung tagline “Bangkit Bergerak Menang Untuk Rakyat Indramayu” ini dideklarasikan di Aula 1 Hotel Wiwi Perkasa 2 Indramayu, kemarin.
Dalam deklarasi itu, dilakukan penandatangaan MoU atau nota kesepahaman bersama oleh Ketua dan Sekretaris DPC/DPD masing-masing parpol. Dalam MoU itu mereka menyepakati tiga poin, yakni 1. Siap dan sanggup menjalin koalisi kebersamaan untuk saling menguatkan pergerakan dalam perjuangan untuk kemenangan Pilkada Indramayu 2020 secara ikhlas dan tulus, 2. Dalam rangka menentukan cabup dan cawabup dari koalisi perubahan untuk rakyat akan ditentukan secara musyawarah mufakat antara pimpinan partai di tingkat DPC/DPD, DPD/DPW dan DPP masing-masing. 3. Siap dan sanggup untuk melaksanakan dan memenangkan atas keputusan musyawarah sebagaimana poin 2.
Ketua Koalisi Perubahan Untuk Rakyat Indramayu, H. Ali Wardana mengatakan dalam koalisi itu pihaknya sepakat mengusung perubahan untuk rakyat Indramayu. Perubahan itu akan diperjuangkan bersama melalui Pilkada 2020 nanti. Ia menyebutkan, untuk calon bupati dan calon wakil bupati belum ditentukan. Penetuan itu akan dibahas bersama melalui musyawarah dan mufakat. “Masing-masing partai tentunya punya mekanisme sendiri untuk menentukan cabup dan cawabup. PKB telah melakukan konvensi, termasuk DPC PDIP. Dari beberapa calon itu kita musyawarahkan bersama dan ditentukan bersama. Yang sudah disepakati itu kemudian kita perjuangkan bersama untuk memenangkan Pilkada Indramayu,” kata Ketua DPC Hanura ini usai deklarasi koalisi.
Menurutnya, meski koaliasi sudah terbangun dengan tujuh parpol namun pihaknya masih membuka pintu koalisi dengan parpol manapun. Gerindra rencananya akan bergabung. Belum bergabungnya Gerindra sambung dia, hanya masalah komunikasi yang belum nyambung dan juga Ketua Gerindra ada di Bandung karena sebagai Anggota DPRD Prov. Jabar.
Ali wardana mengatakan untuk kriteria calon akan dibahas nanti. Pastinya bakal calon harus memiliki integritas dan elektabilitas. “Salahsatu mekanisme untuk menentukan balon berdasarkan survai. Siapa yang berpotensi menang itu yang akan kita calonkan,” kata dia.
Disinggung adanya dua partai yang belum bergabung salahsatunya partai pemerintah (Partai Gokar)? Ali menyebutkan, kalau namanya perubahan berarti harus non partai pemerintah. “Setelah ini masing-masing partai akan koordinasi, konsultasi dengan pimpinan masing-masing. Hal itu dilakukan untuk menguatkan supaya apa yang dicita-citakan bersama yakni perubahan untuk rakyat Indramayu akan terjadi,” tegasnya. (02/san)