Indramayu, PN
Situasi epidemis HIV dan AIDS di Kabupaten Indramayu semula hanya terkonsentrasi pada kelompok populasi beresiko tinggi, saat ini sudah mulai memasuki pada ranah keluarga atau masyarakat umum.
Sementara berdasarkan laporan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu bahwa sejak tahun 1993 sampai bulan Juni 2019 ditemukan kasus HIV/AIDS sebanyak 3.618 orang dengan klasifikasi HIV berjumlah 1.563 orang, AIDS sebanyak 2055 orang dan meninggal sebanyak 326 orang. Sedangkan berdasarkan pembagian jenis kelamin perempuan sebanyak 2.271 orang dan laki-laki sebanyak 1.347 orang. Sampai saat ini 90 persen penularan adalah dari faktor resiko hubungan seksual dan dari faktor resiko hubungan seksual telah berdampak pada temuan kasus anak yaitu 331 orang.
Demikian dikatakan Ketua Harian Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Indramayu, Maman Kostaman dalam kata sambutannya saat peringatan Hari AIDS Sedunia tingkat Kabupaten Indramayu yang dipusatkan di Alun-alun pemkab setempat, Senin (09/12).
Program pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS di Kabupaten Indramayu kata Asda Ekonomi, Pembangunan dan Kesra ini mengacu pada Perda Kabupaten Indramayu No 8 tahun 2009 tentang pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS serta PP No 2 tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal dan Permenkes No 21 tahun 2013 tentang penanggulangan HIV/AIDS yaitu menghentikan epidemi HIV/AIDS pada tahun 2030 dengan tujuan 3 zero yaitu zero new HIV Infection (tidak ada penularan baru HIV), zero AIDS releted death (tidak ada kematian akibat AIDS) dan zero stigma and Discriminition (tidak ada stigma dan diskriminasi)
Sementara strategi yang diterapkan dalam pelaksanaan pencegahan yaitu dengan konsep S-TOP (suluh pemberian informasi, edukasi/penyuluhan, temukan orang dengan HIV, obati orang yang ditemukan, pertahankan kualitas kesehatan dan hidup Odha. Odha adalah orang dengan HIV dan AIDS.
“Peringatan Hari AIDS Sedunia (HAS) yang jatuh pada 1 Desember setiap tahunnya merupakan momentum untuk menguatkan kembali komitmen dan kepemilikan semua pihak dalam pengendalian HIV dan AIDS dan menjadi perhatian utama di semua sektor, selain itu penyebarluasan informasi tentang HIV dan AIDS kepada masyarakat akan meningkatkan pengetahuan dan kepedulian untuk mencegah penularan HIV yang dimulai dari diri sendiri, keluarga dan masyarakat,” bebernya.
Dengan mengusung tema Global HAS 2019 yaitu Communities Make The Difference (Bersama Masyarakat Meraih Sukses) tema ini dipilih karena dirasakan komunitas/masyarakat memberikan kontribusi yang sangat besar bagi respon AIDS. Masyarakat memimpin dan mendukung pemberian layanan HIV, membela hak asasi manusia, mendampingi dan mendukung rekan-rekan dan berkampanye untuk memastikan bahwa respon AIDS tetap relevan.