Kab.Indramayu, PN
Merebaknya wabah mematikan virus corona dari Wuhan China ke berbagai negara sepertinya belum menggangu keberangkatan para pahlawan devisa ke luar negeri. Pasalnya proses rekom dokumen penempatan, perlindungan dan penyelesaian masalah Tenaga Kerja Indonesia sesuai negara penempatan di Layanan Terpadu Satu Atap (LTSA) Penempatan dan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PPPMI) Disnaker Indramayu masih berjalan seperti biasa.
Pantauan dilapangan Petugas Rekrut Calon Tenaga Kerja Indonesia (PRCTKI) masih memproses rekom diberbagai loket pelayanan dan calon PMI nampak terlihat antri di ruang tunggu LTSA PPPMI.
Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Indramayu, Hj. Sri Wulaningsih melalui Kabid Penempatan Tenaga Kerja, H. Johar Manun mengatakan dampak virus corona sejauh ini belum ada pengaruhnya. Proses rekom masih berjalan seperti biasa. Ia tidak menampik wabah virus corona begitu menakutkan namun karena dari pusat (Kemnaker) belum ada instruksi untuk dihentikan maka proses rekom masih tetap berjalan.
Namun untuk antisipasi, pihaknya akan meminta bantuan masker ke Dinas Kesehatan (Dinkes) Indramayu. “Surat resmi permintaan masker akan kami kirimkan ke Dinkes Indramayu. Jika bantuan maskernya banyak sebagian akan kami bagi ke calon PMI dan kalau terbatas mungkin hanya untuk kebutuhan sendiri,” kata dia di LTSA PPPMI Indramayu, Jumat (14/02).
Sementara itu, Penghantar Kerja Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja (BP3TKI) LTSA PPPMI Disnaker Indramayu, Budi Susanto membenarkan proses rekom masih berjalan seperti biasa.
Menurutnya, sejauh ini pihaknya belum mendapatkan warning dari BNP2TKI terkait larangan pemberangkatan calon PMI ke negara tujuan sesuai penempatan. Artinya sepanjang belum ada larangan dari pusat (BNP2TKI) pihaknya masih tetap memberikan pelayanan. “Calon PMI dari Indramayu umumnya berangkat ke Negara Taiwan, Hongkong, Singapura dan sebagian kecil ke Malaysia,” kata dia di LTSA PPPMI.
Dikatakan, pada bulan Desember 2019, BNP2TKI meminta data berapa banyak jumlah PMI Indramayu yang pulang. “Data sesuai perminta telah kami kirimkan ke BNP2TKI,” katanya.
Ditanya apakah saat PMI pulang dari negara penempatan dalam kondisi aman. Budi mengatakan sejauh ini masih aman. Pada saat mereka tiba di terminal khusus Bandara Soetta suhu tubuh mereka dideteksi dengan alat khusus yang telah disiapkan di bandara.
“Sejauh ini kami belum mendapatkan kabar PMI Indramayu yang pulang terinveksi virus corona atau virus berbahaya lainnya. Sampai saat ini kondisi masih aman. Karena masih aman maka proses rekom masih berjalan seperti biasa,” ujarnya.
Namun demikian sambung Budi sebagai bentuk antisipasi pihaknya mensosialisasikan apabila akan berangkat PMI diwajibkan memakai masker. “Dampak virus corona tidak berpengaruh pada proses pelayanan dan belum ada warning dari pusat. Kalau sudah ada warning baru akan dilakukan upaya-upaya selanjutnya,” tukas dia.
Upaya lainnya sambung Budi, ketika melakukan pembekalan akhir pemberangkatan (PAP) atau orientasi pra pemberangkatan (OPP), pihaknya mensosialsiasikan bagaimana kondisi disana (negara tujuan), apa yang harus dilakukan ketika bekerja dinegara penempatan.
Hal serupa dikatakan PRCTKI PT. Della Fadhilanugrah, Erudin. Menurutnya, proses rekom masih berjalan seperti biasa. Pria yang akrab disapa Eek ini menyebutkan sepanjang belum ada warning dari dinas/LTSA PPPMI ia akan tetap mengurus proses rekom.
Ia mengaku khawatir terkait merebaknya virus corona ke berbagai negara termasuk negara tujuan penempatan calom PMI Indramayu. Namun demikian karena dari dinas (Disnaker) belum ada larangan maka proses rekom masih tetap berjalan. Belum adanya larangan itu menunjukan jika posisi PMI di negara penempatan masih aman.
- Della Fadhilanugrah tambah Eek, dalam satu bulan memberangkatkan sekira 25 PMI laki-laki dan perempuan ke Taiwan. “PMI laki-laki disalurkan ke industri/pabrik dan perempuan ART,” kata dia disela-sela proses rekom di LTSA PPPMI Indramayu. (01/san)