Kabupaten Cirebon,PN
SDN 3 Arjawinangun Desa Arjawinangun Kecamatan Arjawinangun Kabupaten Cirebon telah menyiapkan sebuah terobosan baru agar siswa yang masuk sekolah tapi hanya konsultasi, mengambil tugas dan menyerahkan tugas dengan menyediakan sarana bermain ditengah masa pandemi covid-19.
Kepada Harian Umum Pelita News, senin ( 27/7/20 ) Kepala SDN 3 Arjawinangun, Hj. Drapujawati, SPd, mengatakan pihaknya sudah menyiapkan metode khusus dalam pembelajaran yakni pencampuran antara metode daring dan luring pasalnya untuk proses belajar mengajar seperti biasanya masih belum memungkinkan dan belum mendapat ijin dari Kementerian Pendidikan ” untuk proses belajar mengajar belum memungkinkan oleh karena itu kami mencoba metode campuran yaitu metode daring dan luring, saya sebagai kepala SDN 3 Arjawinangun memastikan tidak akan ada proses belajar mengajar ” katanya.
Siswa masuk tidak ada proses belajar mengajar tetapi hanya konsultasi mengambil tugas dan menyerahkan tugas serta untuk mengantisipasi kejenuhan siswa menunggu secara bergantian, SDN 3 Arjawinangun menyediakan sarana bermain khusus untuk para siswa dan nantinya In Sya Allah akan ada lapangan olah raga yang telah didesain untuk beragam pelajaran olah raga, hal ini untuk memberi peluang lebih besar untuk dapat mengembangkan bakat anak diantara basket dan futsal, jelasnya.
Pada prinsipnya dimasa Adaptasi Kebiasaan Baru ( AKB ) baik guru guru, siswa siswi maupun orang tua siswa yang datang ke sekolah tetap menjaga tiga hal utama pertama mereka disekolah tetap harus memakai masker, tetap menjaga jarak dan cuci tangan disisi lain pihak sekolahpun menyiapkan sarana dan prasarana sekolah sesuai dengan standart protokol covid-19, ucap Hj. Drapujawati.
Pengaturan siswa datang kesekolah dan belajar dari rumah secara bergantian untuk menghindari kerumunan, pengaturan jarak dengan prinsip social distancing dan physical distancing ” kami pihak SDN 3 Arjawinangun menyediakan alat pengukur suhu ( thermo gun ) untuk melakukan proses skrining mesehatan baik untuk guru guru, siswa dan orang tua siswa sebelum memasuki lingkungan sekolah, menyediakan wastafel atau tempat cuci tangan lengkap dengan sabun ditempat stratgis sesuai kebutuhan, imbuhnya.
Lanjutnya kami pihak sekolah menyediakan disinfektan, menyediakan masker cadangan untuk pengganti bagi seluruh warga sekolah yang membutuhkan disisi lain mengatur jarak bangku didalam kelas dan yang terpenting selalu melaksanakan penyemprotan disinfektan terhadap sarana dan prasarana sekolah, pungkas Hj. Drapujawati diakhir pertemuan dengan Harian Pelita News. ( Nurzaman )