Cirebon kota, PN.-
Dugaan adanya praktek titip-menitip kandidat calon Direktur Teknik Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Giri Nata Kota Cirebon semakin terang-benderang. Pasalnya, dari 3 nama kandidat yang sudah ditetapkan Panitia Seleksi, bahwa diduga kuat Walikota Cirebon selaku owner sudah mengantongi satu nama sejak awal.
Atas hal itu, Pengamat Kebijakan Publik menilai bahwa open biding atau seleksi pemilihan Direktur Teknik hanya kamuflase.
“Kalau ada dugaan jika owner sudah mengantongi satu nama, lalu buat apa dilakukan seleksi. Langsung saja dipilih, kalau sudah dititipkan,” ujar Pengamat Kebijakan Publik, Bambang Medivite SH
Masih kata dia, harusnya Pansel melakukan cek dan ricek rekam jejak (track record) masing-masing kandidat calon direktur. Sehingga, kedepan tidak menimbulkan persoalan baru. Apalagi PDAM sedang melakukan pembenahan, dan jajaran direksi harus mendukung penuh kemajuan demi pelayanan terbaik.
“Cek dulu track record masing-masing kandidat direktur, jangan asal comot aja. Hanya karena faktor kedekatan atau tekanan. Jangan sampai ini menjadi preseden buruk bagi PDAM, ketika ada orang bermasalah di daerah lain tapi dipakai di Kota Cirebon. Ini jelas kredibilitas Walikota dan PDAM diragukan kalau memang dugaan itu benar. Seakan-akan tidak lagi orang benar dan mampu selain itu,” paparnya.
Informasi yang dihimpun media ini, salah satu kandidat calon direktur yang diduga kuat dititipkan dari awal, yakni Suyanto. Dia sebelumnya pernah diberhentikan dari jabatan Direktur PDAM Tirta Benteng Kota Tanggerang oleh Walikota Tanggerang pada 16 Desember 2016. Padahal mantan Dirut PDAM Tirta Dharma Ayu Kabupaten Indramayu ini jabatannya baru berakhir pada 2018, namun diberhentikan di tengah jalan.
Adapun 2 kandidat calon direktur lainnya dari internal PDAM Tirta Giri Nata Kota Cirebon. (Bam)