Brebes,PN
Militansi kader suatu organisasi harus dibangun, karena kader lah yang nantinya akan menggerakkan roda organisasi secara berkesinambungan. Untuk itu, seorang penggerak organisasi wajib diproses dalam sistem pengkaderan, termasuk kader Fatayat NU.
Demikian penyampaian Ketua Pimpinan Pusat (PP) Fatayat NU Hj Nur Nadlifah saat pengarahan pada Latihan Kader Dasar (LKD) PAC Fatayat NU Ketanggungan, di Aula Mts Negeri 1 Brebes, di Ketanggungan, Jum’at (12/2).
Lebih lanjut Mba Nad-demijian sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa kader harus dibangun, yang membutuhkan proses panjang dan berliku. Namun penempaan yang digeluti pada akhirnya militansi kader akan teruji. Seperti ketika ia menggerakan roda organisasi, maka tanpa pamrih apapun. Hanya sebuah tekad bagaimana mewujudkan tujuan organisasi dengan maksimal.
Mba Nad mengajak kader Fatayat melakukan gerakan-gerakan keumatan di segala bidang.
“Kepentingan umat harus kita prioritaskan, sehingga kebermanfaatan organisasi bisa dirasakan oleh umat pula,” tandasnya.
Sebagai Ketua Bidang Organisasi, Pendidikan dan Pengkaderan PP Fatayat NU, Mba Nad mengaku telah melakukan penataan organisasi dan pengkaderan Fatayat NU se Indonesia dan Fatayat NU Luar Negeri (PCI).
Ketua Pimpinan Cabang (PC) Fatayat NU Brebes Nur Wahidah menambahkan, mengingat pentingnya pengkaderan maka PC Fatayat NU Kab Brebes telah melakukan pengkaderan secara berjenjang dan berkelanjutan. Seperti LKD tingkat cabang, dilanjutkan TOT, dan LKD tingkat Ancab di 17 kecamatan se Kabupaten Brebes.
“Kami telah memiliki 15 fasilitator yang siap diterjukan pada forum LKD tingkat Ancab maupun ranting Fatayat NU. Sampai hari ini, sudah 8 PAC yang sukses menyelenggarakan LKD, ” Imbuh Wahidah.
Ketua PAC Fatayat Ketanggungan Ida Nurul Hidayah menjelaskan, LKD digelar dengan menerapkan protokol kesehatan. Sebanyak 40 peserta utusan dari 20 pimpinan ranting dan 20 orang pengurus PAC terlibat dalam kegiatan tersebut.
LKD yang digelar selama dua hari satu malam menyajikan 9 materi. Diantaranya materi Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) dan ke-NU-an mendapatkan durasi waktu paling banyak. Karena pentingnya mengkaji materi ini secara mendalam.
Materi ini khusus disampaikan Pembina PC Fatayat NU Brebes Mu’minah. Diharapkan peserta tidak hanya mendalami keilmuan Aswaja saja, tapi juga mampu dan kuat memegang teguh NU dan Aswaja secara implementatif. (Ibnu Jibril).