Kab. Cirebon, PN
Separo data penerima Program Sembako Bantuan Provinsi (BanProv) Jawa Barat tahap kedua di wilayah Kecamatan Susukanlebak hilang, atas kejadian ini menyebabkan seluruh pemerintah desa dibuat kalang kabut harus berfikir lagi untuk mengatasi dan mencarikan solusi bagi warga yang pada tahap awal menerima program namun ditahap kedua ini tidak menerima bantuan tersebut. Seperti data yang diperoleh PN, sebelumnya untuk di Kecamatan Susukanlebak terhitung sebanyak 3.514 KK warga menerima realisasi Penyaluran Program Sembako BanProv Jawa Barat tahap pertama yang disalurkan pada awal Juni lalu, namun pada Penyaluran ditahap kedua di Bulan Juli ini berkurang dan hanya terhitung sebanyak 1.892 KK saja yang menerima Penyaluran program bantuan sosial tersebut. Artinya sebanyak 1.622 KK data warga penerima bantuan di wilayah Kecamatan Susukanlebak hilang tidak dapat menerima Penyaluran tahap kedua Program Sembako BanProv Jawa Barat.
Seperti yang disampaikan TKSK Susukanlebak, Yopi Pramudhita membenarkan adanya pengurangan data warga penerima bantuan Program Sembako BanProv Jawa Barat di wilayah Kecamatan Susukanlebak, bahkan hilangnya data warga penerima bantuan mencapai hampir separo data yang sebelumnya tercover pada program tersebut. Adapun untuk di Desa Ciawiasih yang hari ini tengah dilakukan penyaluran tahap kedua oleh Tim ojol, terhitung hanya sebanyak 194 KK menerima bantuan tersebut yang sebelumnya ditahap pertama mencapai 410 KK. Selanjutnya selain di Desa Ciawiasih, Penyaluran Sembako BanProv Jawa Barat tahap kedua di hari pertama ini digelar juga di tiga desa lainnya, yakni Desa Sampih, Desa Susukantonggoh, dan Desa Wilulang. Untuk di Desa Sampih sebelumnya terdapat data penerima bantuan sebanyak 405 KK, namun ditahap kedua ini hanya terdapat 100 KK. Berikutnya untuk di Desa Susukantonggoh yang sebelumnya terdapat data warga penerima bantuan sebanyak 90 KK, kini hanya terdapat 11 KK saja. Untuk Desa Wilulang, sebelumnya ditahap pertama terdapat 148 KK warga penerima bantuan dan di tahap kedua ini terdapat 107 KK warga penerima bantuan. ”Hilangnya data warga penerima bantuan bervariatif disetiap desanya dan ada juga yang begitu sangat signifikan hilangnya data penerima bantuan tersebut. Namun demikian kami tetap melaksanakan penyaluran sesuai dengan data yang tercantum,” terangnya.
Masih disampaikan Yopi, terkait hilangnya separo data warga penerima Program Sembako BanProv Jawa Barat lainnya berada di Desa Ciawijapura yang sebelumnya pada tahap pertama terdapat sebanyak 183 KK namun ditahap kedua ini hanya sebanyak 65 KK. Selanjutnya untuk di Desa Curug Wetan sebelumnya ditahap pertama sebanyak 185 KK dan tahap kedua ini sebanyak 106 KK, Desa Curug sebelumnya ditahap pertama sebanyak 105 KK dan ditahap kedua ini hanya sebanyak 45 KK, Desa Susukanagung sebelumnya pada tahap pertama terdapat sebanyak 264 KK namun ditahap kedua ini sebanyak 157 KK, Desa Kaligawe Wetan sebelumnya ditahap pertama sebanyak 190 KK namun ditahap kedua ini hanya sebanyak 93 KK, Desa Kaligawe sebelumnya ditahap pertama sebanyak 350 KK namun ditahap kedua ini sebanyak 262 KK, Desa Karangmangu sebelumnya ditahap pertama sebanyak 767 KK namun ditahap kedua ini sebanyak 494 KK, dan untuk di Desa Susukanlebak sebelumnya ditahap pertama mencapai 417 KK namun ditahap kedua ini mendapat sebanyak 258 KK saja. ”ini jelas separo data penerima bantuan telah hilang. Dan untuk beberapa desa lainnya yang belum tersalurkan agar dapat bersabar menunggu bergilir dan bergantian mengingat keterbatasan personil tim ojol dan juga keterbatasan waktu,” jelasnya. (ries)