Kab. Cirebon, PN
Sesuai dengan Peraturan Bupati Cirebon Nomor 47 Tahun 2016 Tentang Gerakan Masyarakat Maghrib Mengaji Di Kabupaten Cirebon, Bag Kesra Setda Kabupaten Cirebon bersama Kemenag Kabupaten Cirebon berkomitmen dengan terus melaksanakan “Sosialisasi Peningkatan Budaya Mengaji Ba’da Maghrib” ke seluruh wilayah kecamatan yang tersebar di Kabupaten Cirebon. Tentunya, hal ini dilakukan guna mewujudkan masyarakat Kabupaten Cirebon yang agamis, maju, adil, sinergi, dan sejahtera melalui upaya peningkatan SDM yang berakhlak mulia yang berlandaskan pada pelaksanaan pendidikan agama yang baik. Pantauan PN, pada sosialisasi yang hari ini dilangsungkan di Musholla Desa Tuk Karangsuwung Kecamatan Lemahabang nampak hadir Kabag Kesra Setda Kabupaten Cirebon, DR. H. Mashuri, M.Pd, Kepala Kemenag Kabupaten Cirebon, Drs. H. Mujayin, M.Pd.I, Camat Lemahabang, Edi Prayitno, Kuwu Desa Tuk Karangsuwung dan para Ustad maupun guru mengaji, Rabu (16/12).
Kabag Kesra Setda Kabupaten Cirebon, DR. H. Mashuri, M.Pd dikesempatannya mengatakan, kegiatan sosialisasi ini merupakan salahsatu strategi kebijakan Bupati Cirebon dalam rangka meningkatkan masyarakat untuk gemar mengaji kembali, tentunya hal ini perlu dilakukan dengan beberapa macam pendekatan melalui strategi yang menarik. Menurutnya, harus ada peningkatan pola metode dan pola layanan mengaji dengan mengikuti perkembangan jaman. Namun demikian, pihaknya meyakini jika para guru mengaji dapat memahami dan mengikuti perkembangan yang ada sehingga anak-anak tidak semakin menjauh bahkan bisa mendekat dan meningkat. ”Dalam hal ini pemerintah desa juga memiliki peranan melalui pengucuran alokasi yang bersumber dari Dana Desa untuk mengaktifkan gerakan mengaji ini. Hal penting lainnya adalah peranan tokoh masyarakat, ulama, kiyai dan ustad sangat dibutuhkan, sehingga dapat menumbuhkan akhlak warga Cirebon pribadi yang Qur’ani,” terangnya.
Diwaktu yang sama, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Cirebon, Drs. H. Mujayin, M.Pd.I turut menyampaikan, merupakan suatu kewajiban pihaknya untuk selalu bermitra dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Cirebon, apapun porogramnya terutama program di bidang keagaaman. Untuk itu pihaknya merasa sangat senang sekali dengan kegiatan keagamaan yang sedang dilakukan atau yang akan dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Cirebon, sehingga pihaknya berkewajiban untuk mendukung dan membantu kegiatan dimaksud. Sehingga kegiatan keagamaan yang dijalankan Pemerintah Daerah Kabupaten Cirebon tersebut sejalan juga dengan Kementerian Agama untuk dapat bersama-sama meningkatkan bidang keagamaan. ”Program kegiatan bidang keagamaan yang dijalankan Pemda Kabupaten Cirebon ini sejalan juga dengan Kementerian Agama, sehingga kami perlu untuk dapat bersama-sama meningkatkan bidang kegamaan di Kabupaten Cirebon. Baik dari sisi pemahaman agama, dari sisi pengamanan agama dan juga dari sisi kewajiban untuk membangun mental, membangun Akhlakul Karimah dalam kehidupan masyarakat di dalam menghadapi era globalisasi yang sudah menggerus nilai-nilai akhlak dan nilai-nilai Qur’ani,” tuturnya.
Turut menyampaikan, Kuwu Desa Tuk Karangsuwung, Azis Maulana, sesuai dengan Perbup Cirebon tentang Gerakan Masyarakat Maghrib Mengaji dirinya pun mengakui jika arus modernisasi zaman dirasa sangat mempengaruhi pada pergeseran nilai, budaya, kultur dan tradisi masyarakat yang di dalamnya terdapat budaya magrib mengaji. Maka untuk itu sangat perlu adanya kebijakan tentang penghayatan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup bagi umat Islam. Adapun maksud dari Sosialisasi Peningkatan Budaya Mengaji Ba’da Maghrib sendiri adalah untuk mengisi waktu Maghrib dengan mempelajari, membaca dan memahami Al-Qur’an yang bertujuan untuk mempersiapkan generasi yang memahami tentang pokok-pokok ajaran agama dan memberantas buta aksara Al-Qur’an sehingga terbentuk pribadi yang berakhlakul Karimah dan memilik karakter keagamaan yang kuat. ”Budaya mengaji ba’da maghrib dilingkungan masyarakat Kabupaten Cirebon khususnya di Desa Tuk harus terus dipertahankan dan terus ditumbuhkembangkan di setiap era dan generasinya. Tentunya Pemdes sangat membutuhkan peran ustad dan guru mengaji yang ada di desa kami,” tuturnya. (ries)