Kab. Cirebon, PN
Setelah tiga perangkat desanya terpapar Covid-19 dan tengah dilakukan isolasi, kini berdampak pada di liburkannya kegiatan pelayanan masyarakat akibat ditutupnya Kantor Pemerintah Desa Sigong Kecamatan Lemahabang terhitung sejak Selasa (2/3) hingga empat hari kedepan. Seperti berita yang ditayangkan sebelumnya, melonjaknya kasus Covid-19 di Desa Sigong sendiri pasalnya bermula dari meninggalnya salah seorang warga berinisial CA (75) di RS Pelabuhan pada 21 Februari 2021 lalu dan hasilnya dinyatakan terkonfirmasi Positif Covid-19. Atas hal tersebut, beberapa pihak yang diduga memiliki kontak erat pun langsung dilakukan Tes Swab, hasilnya sebanyak 8 orang yang tiga diantaranya merupakan perangkat desa setempat pun dinyatakan Positif terpapar Covid-19.
Seperti yang disampaikan Kuwu Desa Sigong Sumarso, terhitung sejak hari ini (Selasa,red) Kantor Pemdes Sigong ditutup sementara waktu selama empat hari kedepan, artinya selama empat hari tersebut Pemerintah Desa Sigong tidak memberikan pelayanan kepada masyarakat seperti biasanya. Namun demikian, untuk hal-hal yang bersifat urgen dan pelayanan secara daring masih bisa diupayakan oleh jajaran perangkat desanya. Menurutnya, dengan ditutupnya atau di Lockdownnya Kantor Pemerintah Desa Sigong selama empat hari kedepan tentunya sangat dimanfa’atkan dengan baik oleh seluruh jajaran perangkat desa dengan melakukan langkah dan upaya memutus rantai penyebaran Covid-19. ”Sementara waktu ini kantor desa ditutup, kami manfa’atkan dengan di isi kegiatan-kegiatan sebagai upaya memutus rantai penyebaran Covid-19,” ujarnya.
Ditempat terpisah, Kapolsek Lemahabang, Kompol Sunarko, SH turut mengungkapkan rasa belasungkawa atas meninggalnya warga Desa Sigong yang terkonfirmasi Covid-19. Selain itu dirinya juga merasa prihatin atas melonjaknya kasus Positif terpapar Covid-19 sebanyak 8 orang yang tiga diantaranya merupakan perangkat desa. Untuk itu, sesuai instruksi Ketua Tim Satgas Covid-19 yang diketuai Camat Lemahabang mengarahkan Kantor Pemerintah Desa Sigong agar di lockdown sementara waktu atau tidak melakukan kegiatan pelayanan masyarakat seperti biasanya dikantor desa, namun demikian pemerintah desa masih tetap bisa melayani masyarakat secara daring. ”Kami turut berduka atas meninggalnya salahsatu warga yang terkonfirmasi positif, dan kami juga turut prihatin atas terpaparnya 8 orang yang tiga diantaranya merupakan perangkat desa. Semoga semuanya segera sembuh dan dapat beraktifitas seperti sedia kali lagi,” tuturnya.
Adapun langkah-langkah Polsek Lemahabang bersama Tim Satgas Covid-19 Kecamatan Lemahabang, Sunarko pun menegaskan, langkah pertama yang dilakukannya tidak lain dengan mengoptimalkan secara maksimal bersama Kuwu selaku Ketua Posko, Tim Nakes, Babinsa dan Bhabinkamtibmas dengan melaksanakan kegiatan penyemprotan desinfektan dari mulai lingkungan RT, RW dan gang-gang pemukiman secara masiv. Selain itu, pihaknya juga selalu berkoordinasi bersama Kepala Puskesmas (Kapus) untuk segera melakukan upaya tracking (pelacakan), tracing (penelusuran) dan testing (pengujian) dalam mendeteksi sebaran kasus Covid-19 di Desa Sigong. ”ini harus terus dimaksimalkan secara sungguh-sungguh guna mencegah semakin meluasnya penyebaran Covid-19. Alhamdulillah tim ditingkat desa sudah sangat pro aktif dan masyarakatnya pun mulai mewaspadai dengan mematuhi prokes dan aturan pemerintah,” terangnya. (ries)