Indramayu, PN
Dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) COVID-19 secara ketat, Universitas Wiralodra (Unwir) Kabupaten Indramayu mewisuda 285 mahasiswa gelombang I Tahun 2021. Karena masih di tengah pandemi COVID-19, Sidang Terbuka Senat Unwir dalam rangka Wisuda sarjana dan Magister yang dipusatkan di Aula Nyi Endang Dharma Unwir setempat di Jl. Ir. H. Juanda KM 3 Indramayu, Sabtu (27/03) ini dibagi dalam dua sesi. Sesi pertama dilakukan pukul 09.00 dan sesi kedua pukul 11.00 WIB.
Rektor Unwir, Dr. Ujang Suratno, SH, M.Si mengatakan sebelum melakukan wisuda pihaknya berkoordinasi dengan Satgas COVID-19 Kabupaten Indramayu dan meminta izin serta petunjuk mereka. Dari hasil koordinasi itu kata dia, Satgas COVID-19 memberikan izin namun dengan beberapa catatan diantaranya ruangan aula yang digunakan hanya 50 persen dan menerapkan prokes ketas 3M seperti memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.
“Berkaitan petunjuk dari satgas COVID-19, wisuda dibagi dalam dua sesi dengan menerapkan prokes ketas. Hal lainnya, kapasitas ruangan sekira 900 an orang kami gunakan hanya 20% karena saat wisuda orang yang ada di dalam ruangan termasuk mahasiswa dan tamu undangan sekira 150 an,” kata Ujang usai wisuda.
Disebutkan, wisuda gelombang I Tahun 2021 diikuti 285 mahasiswa. Mereka tersebar di 9 fakultas yakni FH, FKIP, FAI, FKM, Ekonomi, Pertanian, Tehnik. Fisip dan Pasca Sarjana.
Ia juga berharap kepada para wisudawan karena kondisinya masih pandemi COVID-19 tentunya berdampak pada penyerapan lapangan kerja atau serapannya sedikit. Menyikapi itu para ulumnus diharapkan kreatif, inovatif dan adaptasi terhadap lingkungan. Jadi jangan terlalu berharap pada serapan lapangan pekerjaan atau tercipta lapangan pekerjaan oleh orang lain dan menjadi pencari kerja.
“Sebenarnya kalau tercipta lapangan pekerjaan baru setapak demi setapak itu wajar dan itu menggunakan tehnologi aplikasi baru. Jadi digitalisasi penting dipahami para alumnus agar mereka juga dapat memanfaatkannya,” pesannya.
Ujang tidak menampik kinerja utama yang jadi standar perguruan tinggi salahsatunya adalah cepatnya memperoleh lapangan pekerjaan tapi sekarang (pandemi COVID-19) seberapa besar kecepatan mereka bekerja dan pekerjaan apa yang mereka kerjakan. “Sekarang tidak perlu khawatir missal lulusan FAI kemudian dagang, ya tidak ada problem karena itu juga bekerja,” sebutnya.
Sementara menyinggung masalah penerimaan mahasiswa baru, ia mengaku ada penurunan. Pada kondisi normal ada sekira 1.000 an, penerimaan kemarin hanya 800. “Pada masa pandemi ini memang ada dampaknya, kita tidak mudah bergerak. Mau silaturahmi ke SMA/SMK/MA terbatas karena di sana juga tidak ada siswa, semuanya daring, tapi Alhamdulillah tidak terlalu kecil sekali pengurangan hanya 20%,” aku dia.
Ujang menambahkan, antusias masyarakat terhadap Unwir masih tinggi. Menuruntya, selama 31 tahun berkecimpung di Unwir, dulu siapa sih peminat Unwir. Sekarang sudah menunjukan eksistensinya. Dulu dosen pakai motor, becak, bahkan sepeda sekarang pakai mobil, bergelar S2, S3 dan saat ini sekira 26 dosen sedang menempuh pendidikan S3 (doctor). (saprorudin)