Indramayu, PN
Balon Bupati dari Demokrat, dr. Hj. Ratnawati, M.KKK dan Balon Bupati dari PKB, Muhamad Sholihin kompak membangun kebersamaan dan bersafari ke secretariat partai koalisi, belum lama ini. Mereka kompak membangun kebersamaan untuk menghadapi Pilkada Indramayu pada 9 Desember 2020.
Partai koalisi yang pertama dikunjungi adalah PKS, diteruskan ke Perindo ke PCNU Indramayu, PKB dan terakhir Sekretariat DPD Partai Demokrat.
Pada kesempatan tersebut, Hj. Ratnawati didampingi suami H. Herman Khaeron menyerahkan hewan kurban ke partai koalisi dan PCNU Indramayu masing-masing satu ekor sapi.
Hj. Ratnawati menyebutkan untuk posisi siapa yang akan menjadi balon bupati dan balon wakil wakil bupati belum muncul. Menurutnya, saat ini masih persiapan dengan 5 partai koalisi untuk menemui titik temu siapa yang akan menjadi balon bupati dan siapa yang menjadi balon wakil bupati. “Dari PKB sudah muncul 1 nama yakni Pak Sholihin dan dari Demokrat saya yang diusung,” kata dia usai menyerahkan hewan kurban di Sekretariat DPC PKB Indramayu.
Menurutnya, mungkin dalam dua sampai tiga hari kedepan pihaknya akan mendapatkan rekom siapa yang menjadi bupati dan wakilnya.
Namun demikian kata Ratnawati, kalau dirinya memilih ia akan memilih balon bupati namun kalau calon yang diusung PKB memilih posisi balon bupati dirinya menerima sebagai balon wakil bupati. “Kami tahu diri karena kami cuma tiga kursi DRPD, sementara PKB ada 7 kursi,” katanya.
Dijelaskan, koalisi 5 partai yang mengusung Ratnawati – Sholihin atau Sholihin – Ratnawati yakni Demokrat, PKS, PKB, Nasdem dan Perindo. “Partai koalisi sudah final dan sepakat mengusung kami,” jelasnya sembari menambahkan jika diberi amanah untuk memimpin Indramayu dalam 5 tahun kedepan ia akan memprioritaskan indek pmbangunan manusia (IPM) karena bagaimanapun untuk membangun Indramayu harus dimulai dari sumber daya manusia terlebih dahulu.
Sementara itu, Muhamad Sholihin membenarkan partai pengusung sudah final mengusung Sholihin – Ratnawati atau sebaliknya. “Pada prinsipnya Sholihin – Ratnawati sudah final, satu kesatuan yang akan disodorkan baik ke DPP Demokrat maupun PKB. Untuk penentuan posisi calon bupati dan calon wakil bupati diserahkan ke Ketum masing-masing,” kata Wakil Ketua DPRD Indramayu ini.
Adapun untuk rekom dari PKB insyaalah dua atau tiga hari setelah lebaran Idul Adha akan turun.
Menuruntya, koalisi PKB dan Demokrat yang dibangun saat ini meneruskan trah sejarah. Dulu, pada Pilkada Indramayu 2005, Dedi Wahidi (Dewa) dari PKB dan Nurul Qomar dari Demokrat berkoalisi. Saat itu sambung dia, PKB secara ikhlas ridho menghibahkan kursi calon bupati ke Demokrat meski kursi di DPRD masih zero.
“Mudah-mudahan ini pertemuan yang positif dan mendapat berkah dari Allah SWT. Diberikan kelancaran, kesuksesan untuk nawaitu perubahan Indramayu. Kita sepakat mengusung kaolisi besar dengan tekad mengawal perubahan mengambil alih kepemimpinan secara konstitusional melalui Pilkada Indramayu. Intinya, dengan gagah dan berani kami bisa memimpin Indramayu dan bisa mengayomi masyarakat,” tandasnya. (01/san)