Pelita News | Cirebon.- Pertumbuhan ekonomi Jawa Barat sepanjang 2022 sudah dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS), hasilnya Provinsi Jawa Barat merupakan provinsi dengan nilai pertumbuhan ekonomi tertinggi se Pulau Jawa, yakni unggul 5,45 persen.
Demikian disampaikan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, kepada wartawan saat berkunjung ke Kota Cirebon, Selasa (7/2). Ridwan Kamil menyebut peforma pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat sangat baik.
Hasilnya, menjadi sebuah prestasi yang sanggup memecahkan rekor lima tahun berturut turut tertinggi se Indonesia.
“Prestasi pecah rekor pun tertinggi se Indonesia lima tahun berturut turut 175 triliun. Ekonomi tertinggi di Pulau Jawa, ekspor juga tertinggi, beras juga surplus. Jadi masyoritas ekonomi baik,” ujar Ridwan Kamil.
Pertumbuhan ekonomi baik tersebut, menurutnya, juga didukung oleh sikap atau perilaku masyarakat yang toleran dalam keberagamaan.
“Jawa Barat adalah provinsi yang sangat toleran, karena kita bikin survei sendiri. Rata-rata 90 persen Jawa Barat menerima keberagaman, tidak masalah berteman dengan orang beda keyakinan dan tidak masalah terkait penyelenggaraan keagamaan,” ungkapnya.
Begitu pun terkait tindak kejahatan atau kriminalitas, Jawa Barat juga menjadi provinsi terendah dalam hal angka tingkat kejahatan atau kriminalitas. Sebagai contohnya, sebut Ridwan Kamil, adalah Kota Cirebon.
“Jadi cerminan di Jawa Barat yang diwakili oleh Kota Cirebon, kondusifitas sangat baik dari tingkat kejahatan terbaik, lebih rendah dari provinsi lain. Ini menandakan itulah yang seharusnya kita lakukan,” katanya.
Di penghujung akhir masa jabatannya sebagai Gubernur, Ridwan Kamil berpesan kepada Kota Cirebon agar terus berbenah, khususnya pada sektor ekonomi pariwisata.
“Supaya orang Kota Cirebon bisa tinggal lebih lama. Karena banyak pilihan, pilihan kuliner lebih banyak, wisata sejarah lebih banyak, hotelnya juga banyak, dan lain sebagaianya, itu doa saya,” ungkapnya.
“Juga saya laporkan (Jalur Tol) Cisumdawu akan segera dibuka satu bulan lagi laporan pak menteri. Maka nanti (Bandara) Kertajati akan aktif. Dan orang Cirebon kalau ke Bandung cukup sejam tidak usah tiga jam lagi, muter lewat (Jalur Tol) Cipali atau enam jam lewat jalur lama ke Sumedang jadi ini akan meningkatkan ekonomi,” imbuhnya. @ Moh Sulaeman