Indramayu, PN
Sejumlah pelaku usaha pariwisata terdampak corona virus disease 2019 (Covid-19) menerima bantuan berupa sembako dari Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Demikian disampaikan Kepala Bidang (Kabid) Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Indramayu, Hj. Ela Nurlaela Sari, Jumat (15/05) kepada Harian Pelitanews.
Sebanyak 252 paket sembako dari Kemenparekraf telah diterima oleh Disbudpar Indramayu, dan telah didistribusikan kepada para pelaku usaha pariwisata yang terkena dampak Covid-19. “Pendistribusian dilakukan secara langsung diterima oleh yang berhak dengan pengawalan dari satuan Polres Indramayu,” kata dia.
Kabid Pariwisata Kabupaten Indramayu, Hj, Ela Nerlaela Sari Disbudpar Indramayu sebelumnya telah mengajukan persyratan bantuan sembako untuk 379 orang ,karena para pelaku usaha pariwisata yang meliputi sejumlah kawasan wisata,hotel dan sebagianya banyak yang terkena dampak covid 19, namun dari jumlah yang diajukan setelah dilakukan verifikasi oleh dinas pariwisata propinsi jawa barat terealisasi hanya 252 paket.
Dijelaskan, paket sembako dari kemetrian pariwisata tidak langsung datang ke Disbudpar Indramayu, melainkan harus mengambil di Polres Cirebon karena meliputi wilayah Cirebon Kuningan Majalengka dan Indramayu (Ciayumajakuning), oleh karenanya dalam pembagian paket sembako tersebut telah melibatkan pihak kepolisian untuk mendistribusikan kapada para pelaku usaha pariwisata yang berhak sesuai daftar nama penerima.
Dan yang terpenting pembagian paket sembako dimaksud diserahkan tepat pada sasaran dan tidak menimbulkan kericuhan, semestinya paket sembako dibagikan secara door to door kepada penerima,karena keter batasan tenaga/waktu dan transportasi maka mereka yang ada pada daftar penerima telah diundang ,” paling penting bagi kami paket tersebut sudah diterima oleh yang bersangkutan tanpa ada kendala serta tepat sasaran ” ujar kabid pariwisata.
Hj. Ela menambahkan, dengan bantuan sembako untuk para pelaku usaha pariwisata ini tentunya berharap bisa menringankan beban mereka, karena selama pandemi covid 19 sekarang ini meraka tidak bekerja, sebab semua kawasan wisata ditutup dengan tujuan agar bisa memutus mata rantai covid 19, sebagaimana dianjurkan oleh pemerintah. “Jelas dengan ditutupnya kawasan wiasata tidak terjadi kerumanan banyak orang” pengkas Hj.Ela. (02/san)