Pelita News, Cirebon Timur
Sebagai bentuk rasa empati dan kepedulian terhadap sesama, keluarga besar SMK Dwi Bhakti Ciledug melaksanakan gerakan bhakti sosial untuk membantu para korban bencana nasional banjir yang terjadi di wilayah Cirebon Timur pada Selasa malam (5/3) lalu. Adapun titik terparah yang berada di Desa Sidaresmi Kecamatan Pabedilan, Kabupaten Cirebon menjadi pusat perhatian digelarnya kegiatan yang melibatkan jajaran guru, staf TU dan seluruh siswa – siswi SMK Dwi Bhakti Ciledug. Dalam agenda tersebut, selain memberikan bantuan air mineral dan pakaian bekas layak pakai untuk para warga korban terdampak, keluarga besar SMK Dwi Bhakti Ciledug pun terjun langsung membantu membersihkan puing – puing material dan air lumpur di SDN 1 Sidaresmi, Paud / TK Al – Fauziah Sidaresmi dan rumah guru yang terdampak terendam banjir, Jum’at (8/3) kemarin.
Kepala SMK Dwi Bhakti Ciledug, Cecep Sa Bani, S.Kom mengungkapkan rasa prihatin dan rasa duka yang mendalam atas peristiwa bencana nasional banjir yang terjadi beberapa hari lalu di wilayah timur Kabupaten Cirebon. Dalam menghadapi kondisi demikian, tentunya keluarga besar SMK Dwi Bhakti Ciledug merasa terpanggil untuk turut sedikitnya membantu kepada warga masyarakat yang terkena musibah. Bhakti Sosial SMK Dwi Bhakti Ciledug akhirnya dilaksanakan pada Jum’at (8/3) kemarin dengan memberikan bantuan air mineral dan pakaian bekas layak pakai. “Alhamdulillah sedikitnya kami masih bisa saling membantu dalam bencana nasional banjir ini, semoga dapat bermanfaat untuk warga masyarakat yang terdampak,“ tuturnya.
Selain menyalurkan bantuan, Cecep pun mengapresiasi atas kerja keras jajaran guru, staf TU dan siswa yang terlihat sangat kompak dalam melaksanakan kerja bakti membersihkan puing-puing material bekas banjir di SDN 1 Sidaresmi dan Paud / TK Al – Fauziah Sidaresmi, karena lokasi tersebut merupakan sarana belajar yang sangat dibutuhkan untuk proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Semakin cepat proses pembersihan material banjir maka akan semakin cepat juga Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) untuk anak – anak paud /TK dan SD di desa tersebut. “Saya sangat berharap jiwa sosial dan kegiatan sosial kemanusiaan seperti ini dapat terus dilestarikan di sekolah. Hal ini akan sangat berdampak positif untuk para siswa dalam menyongsong kehidupan di masa depan,“ pungkasnya. (Ries)