Indramayu,PN
Kegadugan di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Indramayu terkait akses peliputan pendaftaraan calon bupati/wakil bupati 2020, Minggu (6/9) yang dirasakan tidak nyaman bagi awak media yang melakukan peliputan, berujung dengan upaya mediasi bersama KPU dan sejumlah wartawan Kamis (10/9) kemarin di sebuah rumah makan di kota Indramayu.
Meski sempat menimbulkan polemik pemboikotan rencana pertemuan tersebut, sejumlah wartawan yang hadir termasuk Ketua PWI Indramayu Agung Nugroho serta sekretaris PWI Iir Sairoh serta sejumlah wartawan lainnya, pada acara pertemuan beralasan bila intikad baik KPU Indramayu untuk klarifikasi dan penyampaian maaf kepada awak media, dinilai sesuatu yang harus dihargai.” Saya pikir intikad baik KPU Indramayu untuk melakukan klarifikasi dan penyampaian permohonan maaf atas situasi yang kurang nyaman pada saat peliputan Minggu lalu, harus kita hargai sehingga kedepan bisa lebih baik lagi,” tutur Agung Nugroho.
Dalam kesempatan ini, Agung menegaskan bila ketua KPU Indramayu yang saat ini yang dijabat Ahmad Toni Fatoni S.Pdi M.Pd memiliki cara komunikasi yang dianggap “ buruk” dan perlu ada keluwesan dalam menghadapi awak media.” Saya anggap ketua KPU saat ini, sedikit berbeda dengan ketua-ketua KPU sebelumnya, dianggap memiliki cara komunikasi yang dianggap kurang berkenan di mata awak media, oleh karena itu diperlukan formula kumunikasi baru yang lebih luwes dan tidak kaku,” tandas dia.
Hal senada disampaikan sekretaris PWI Indramayu Iir Sairoh, semestinya KPU bisa menggandeng media sebagai mitra dalam mensukseskan pelaksanaan Pilkada nanti. Salah satunya melalui penyediaan ruang dan pasilitas yang memadai bagi para jurnalis agar bisa melakukan peliputan dengan baik.” KPU seharusnya menyediaan ruang dan waktu serta dukungan kepada awak media untuk bisa mendapatkan informasi yang lengkap dan akurat, sehingga bisa memberikan informasi yang benar kepada masyarakat luas,”tegasnya.
Sementara itu Ichsan Jukara, salah seorang wartawan senior yang juga Kabiro Harian Pelita menilai bila pertemuan tersebut, bisa menjadi ajang dalam membangun komunikasi yang lebih baik antara kalangan jurnalis dengan pihak KPU Indramayu, sehingga pesta demokrasi rakyat dalam menentukan pemimpin Indramayu 5 tahun kedepan, bisa berjalan sukses dan lancar.” Sukses Pilkada menjadi tanggungjawab semua pihak, salah satunya peran serta media masa dalam sosialisasi dan penyebaran informasi kepada masyarakat. Kita adalah mitranya KPU, sehingga jangan ada dusta diantara kita,” tuturnya.
Sementara itu Ketua KPU Indramayu Ahmad Toni Fatoni,S.Pdi M.Pd didampingi Devisi Hukum dan Pengawasan Pitrahari SIP menjelaskan bahwa peran media masa sangat penting sebagai corong informasi kepada masyarakat dalam sukses penyelengaraan Pilkada 9 Desember mendatang. Oleh karena itu kasus kegaduhan yang terjadi pada beberapa hari lalu, diakibatkan miskomunikasi serta situasi yang memang kurang menguntungkan, hal ini terkait dengan penerapan protokol covid 19, terkait dengan pembatasan jumlah masa yang bisa masuk ke kantor KPU.” Kami minta maaf bila telah teradi miskomunikasi dan ketidaknyamanan khusunya bagi kalangan media , kerena situasi dan kondisi yang terjadi saat itu. KPU siap melakukan dialog mencari solusi dan titik temu atas persoalan tersebut, untuk perbaikan sistim di KPU kedepan,” tutur Ahmad Toni Ketua KPU Indramayu.
Ia menambahkan, masih banyak waktu dan kesempatan untuk memperbaiki situasi tersebut. Beberapa tahapan KPU masih ada. Untuk itu KPU sangat terbuka untuk menerima masukan terkait dari semua pihak untuk perbaikan kedepan.*( san)