Pilita News, Kabupaten Cirebon.
Selasa, 10 Oktober 2023
Perang Slogan Para Calon Dewan suda mulai dikumandangkan, Kendati Komisi Pemilihan Umum (KPU ) belum mengumumkan Daftar Pemilih Pemilih Tetap (DCT). Tidaklah heran pajangan Baliho maupun Banner sudah terlihat ramai berjejer terpanjang di pinggir – pinggir jalan berbagai macam Lambang Corak dan warna gambar Calegnya, bahkan tidak sedikit Gambar Capres juga terlihat disisi -sisi jalan utama Desa maupun Kota ditempelkan pada batang pohon hampir di seluruh Indonesia, tidak terkecuali di wilayah Kabupaten Cirebon. Benner dan Baliho yang
mereka pajang pada umumnya bertuliskan slogan yang sangat menjanjikan sengaja di pasang oleh tim suksesnya untuk di perkenalkan dengan harapan menarik Simpati Masyarakat.
Kendati demikian, ada sebagian masyarakat ada yang cenderung cuek alias tidak peduli memandang dunia politik tersebut. Disisi lain ada juga yang memandang dunia politik itu Perlu untuk dikuti dengan harapan akan adanya perubahan untuk mewujudkan kebaikan bersama.
Melihat hal tersebut, Wahab, selaku Ketua DPD DHN KPK PEPANRI Cirebon, adanya perbedaan Politik tengah masyarakat merupakan sebuah warna Demokrasi yang sudah di anggap lumrah untuk menentukan sikap pilihanya secara terukur. Yang terpenting Parameternya masyarakat harus mencari sosok pemimpin yang akan berpihak pada kepentingan Rakyat agar jangan selalu di bodohi oleh pemimpin -pemimpin yang bemental bejad yang nantinya hanya mengedepan kepentingan Pribadi, golongan ataupun Kelompoknya sendiri tidak mengindahkan
Kepentingan bersama dalam membangun Bangsa dan Negara.
“Menurutnya, Kita sebagai masyarakat yang berdaulat dan lahir di bumi Pertiwi ini harus mampuh mengambil sikap cerdas jangan tergiur janji manis oknum calon wakil Rakyat dengan iming -iming sepeser uang untuk kepentingan politik dalam mencapai tampuk Kekuasaanya.
Kata-kata yang berbentuk Slogan tersebut biasanya mengambil kutipan menarik dari para tokoh terkenal yang dianggap berjasa pada Bangsa dan Negara, “Jadi pada intinya slogan-slogan yang terpanjang hanyalah kutipan, dan pesan moral mereka sampaikan harus dipertanggung jawabkan kebenaranya secara hati nurani jika nanti terpilih sebagai wakil Rakyat. “Tuturnya, (Hartono)