Indramayu, PN
Jelang tahun baru 2021 warga kesulitan memperoleh gas 3 kg bahkan harganya tembus diangka Rp.28 ribu/tabung. Hal ini disinyalir akibat sejumlah pangakalan gas bersepkulasi menjual keluar daerah pada harga yang lebih mahal sehingga tanpa mengedepankan aturan yang berlaku.
Harga gas 3 kg sangat berfaiatif, dari mulai Rp.22 ribu hingga Rp.28 ribu/ tabung 3 kg, ini ibarat buah simalakama bagi masyarakat. Hal ini terjadi di Desa Terusan Kecamatan Sindang Indramayu, kelangkaan gas 3 kg hampir dua pekan lalu yakni menjelang hari natal dan tahun baru. Seperti yang ditirirlan salah satu warga dikecamatan sindang Daini (40) . Menurutnya harga gas 3kg sangat sulit didapat , kalaupun ada harganya cukup mahal, sejak jelang hari natal dan tahun baru harga gas tersebut selalu naik.
Satu pekan kemarin harga gas 3kg jatuh dikisaran harga rp.22 ribu, dan itu terus menunjukan kenaikan harga hingga mencapai rp 28 ribu /tabung 3kg. Masyarakat kendati mahal tetap membeli karena kebutuhan . Ironisnya jumlah pangkalan gas di kecamatam sindang cukup banyank akan tetapi warga aelalu kesulitan mencaro keberadaan gas dimaksud. Seperti dipangkalan gas didesa terusan sering kali dipasok oleh agen , akan tetapi entah bagaimana para warung eceran dilokasi pangkalan gas tersebutengaku belum pernah diisi .
Sentara menurut salah satu warung penjual gas, berinitial Rg. Mengatakan. Disini ada pangkalan gas , akan tetapi bel pernah mengisi ke warung terkdekat sekelilingnya, justru lebih cendering mengosi ke tetangga desa, sehingga sangat pantas kalau warga sekitar kesulitan mencari gas berisi 3kg. Ditambahkan, kalau kondisi seperti ino dibiarlan oleh pemerintah , maka tingkat kesulitan masyarakat untuk memperoleh gas tersebut .
Warga berharap kepada pemerintah kabupaten Indramayu terutama dinas twrkait untuk segera menertibkan sejumlah pangkalan gas, dan memberlakukan aturan sebagaimana kesiapan menjadi pengkalan gas. Sebab tidak mungkin pemerintah menebitkan ijin pangkalan tanpa ada syarat dan aturan ,” kami yakin pemerintah daerah tidak akan membiarkan masyarakatnya dalam kesulita mencari gas. ” ujar dia
Sejumlah pangkalan di kecamatan sindang diduga ada terdapat spekulasi pangkalan yanh sengaja menjual gas bersubsidi tersebut kepada luar wilayah dengan harga cukup tinggi, sehingga pangkan nakal tersebut meraup keuntingan dari gas bersubsidi.” itu sama saja dengan kata gori korupsi uang subsidi dari pemerintah yang mestinya buat warga miskin , malah dimanfaatkan oleh oknum pengelola pangkalan gas, kalau demikian lebih baik ditutup saja pangkalan yang tidak mengindahkan aturan,” pungkasnya.(02/san)