Kabupaten Cirebon,PN
Pembangunan pendopo makam Buyut Ki Brajageni dan Ki Brajaungkara yang berada di blok makam Kroya Desa Pegagan Kecamatan Palimanan Kabupaten Cirebon yang diduga telah dilaksanakan beberapa bulan yang lalu hingga saat ini diduga kuat masih belum ada kejelasan yang pasti, baik dari pihak Kecamatan Palimanan maupun pihak Pemerintahan Desa Pegagan.
Sebelumnya juga pembangunan tersebut sempat dipertanyakan, dan disoal oleh Lembaga masyarakat, namun hal yang sangat disayangkan Pemerintah Desa Pegagan diduga tidak menggubrisnya.
Hingga kini pihak Kecamatan yang pernah menyatakan kepada Harian Pelita News menunggu hasil dari klarifikasi pihak pemerintah desa tersebut, namun hingga saat ini pihak Kecamatan Palimanan melalui Kasi Pemerintahan belum bisa menjelaskan hasil klarifikasi atau jawaban dari Pemerintah Desa Pegagan Kecamatan Palimanan.
Ketika ditemui Cicih Andryani Kasi Pemerintahan rabu (01/07), dirinya menyarankan untuk menemui langsung pihak Desa Pegagan, pasalnya pihak Kecamatan telah menuggaskan salah seorang staf Kecamatan Palimanan untuk menanyakan langsung terkait pembangunan makam Buyut Ki Brajageni dan Ki Brajaungkara.
“sudah ditanyakan oleh Pak Bajuri staf Kecamatan, dan yang lebih jelas Pak Bajuri nanti yang menjelaskan,”ucapnya.
Namun hal yang disayangkan ketika hendak ditunggu “Bajuri.red” pihaknya tidak bisa melaksanakan tugas seperti biasanya dikarenakan sakit.
“maaf Mas, Pak Bajurti lagi sakit, jadi nggak ke kantor,”ungkap Cicih Andryani.
Terpisah, ketika Harian Pelita News mendatangi kembali Kuwu Desa Pegagan, menurut salah seorang yang berada di kantor Pemerintahan Desa Pegagan Kecamatan Palimanan, Kuwu Maupun Sekretaris Desa Pegagan saat itu sedang tidak ada ditempat.
“Pak Kuwu dan Tulis, nggak ada lagi ke Sumber,”katanya.
Sementara itu Didi Darmadi Wakil Ketua Umum (Wakrtum) LSM Gerakan Rakyat Membangun (Geram) menegaskan, seharusnya pihak Kecamatan baik Kasi Pemerintahan maupun Camat bisa menjelaskan secara langsung kepihak Media sesuai dengan kebutuhan media tersebut.
“tinggal dijelaskan sesuai dengan pertanyaan, kenapa mesti di staf Kecamatan,”tegasnya.
Selain itu juga Didi meminta kepada pihak Kecamatan Palimanan untuk memberikan pembinaan yang maksimal sehingga hal yang serupa tidak terulang ke Desa yang ada diwilayah Kecamatan Palimanan.(N/K)