Kabupaten Cirebon,PN
Kegiatan pelatihan yang diduga telah dilaksanakan di aula kantor Desa Susukan Kecamatan Susukan Kabupaten Cirebon beberapa waktu lalu, yang diduga kuat dilaksanakan oleh pihak salah satu Yayasan yang berinisial AL-I yang berdomisili diwilayah Kecamatan Susukan dipertanyakan.
Pasalnya pelatihan yang diadakan oleh Yayasan AL-I diduga bersumber dana dari Bantuan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kempora) tersebut diduga rawan korupsi dan menjadi ajang bancakan.
Menurut salah seorang yang diduga merupakan pengurus Yayasan AL-I ketika disambangi Jurnalis Harian Pelita News rabu 26/10, yang mengaku berinisial FA membenarkan, bahwa belum lama ini pihak Yayasan AL-I tersebut telah melaksanakan kegiatan Pelatihan yang bertepatan di Kantor Desa Susukan.
“benar ada pelatihan, yang dilaksanakan selama dua hari,”katanya.
Namun ketika Ia ditanyakan terkait berapa nilai dan darimana sumber anggaran yang digelontorkan untuk kegiatan tersebut, pihaknya enggan banyak berkomentar dan diduga malah menutup informasi terkait sumber anggaran itu, namun anehnya Fa malah menyarankan agar menanyakan langsung kepada salah seorang yang diduga kuat juga merupakan keluarga sekaligus pengurus Yayasan Al-I yang berada di wilayah Depok Jawa Barat.
“kalau mengenai hal itu Saya kurang tahu, tanyakan langsung aja Pak ke adik saya,”ungkapnya.
Sementara itu Lu yang diduga kuat merupakan adik dari Fa yang juga diduga merupakan salah satu pengurus dari RA Al Iman ketika dihubungi via telepon selulernya, enggan membeberkan anggaran untuk kegiatan pelatihan, namun hal yang dinilai ganjil, Lu ungkapkan bahwa anggaran yang disediakan untuk pelaksanaan pelatihan dirasanya pas-pasan, serta telah diplotkan ke masing-masing kegiatan, lebih Jauh Lu menyatakan bahwa anggaran tersebut telah habis hanya untuk laporan keuangan (LPJ.red).
“intinya anggaran ini pas-pasan, dan uang tersebut telah habis untuk LPJ saja,”ungkapnya.
Adanya pelatihan yang dilaksanakan Yayasan AL-I tersebut diucapkan berdasarkan tawaran dari salah seorang kerabat Lu yang berada di Kemenpora, sehingga dengan adanya tawaran itu, Lu menerima bantuan yang diberikan.
“ada teman dari Kemenpora, barangkali mau ada kegiatan, ada tambahan sedikit,”paparnya.
Namun Lu ketika hendak ditanyakan lebih lanjut terkait pelatihan yang telah dilaksanakannya, Lu enggan berkomentar lebih jauh, sehingga berapa nilai anggaran yang telah digelontorkan oleh Kemenpora dan jenis kegiatannya apa saja, serta apa manfaat yang didapat dari hasil kegiatan itu, belum tersampaikan.(Sur)