
Banjirnya cukup parah. Masalahnya, tanggul penahan sungai, jebol. Air tumpah ruah ke perumahan,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon, Dadang Suhendar, Rabu (21/1/2020).
Dadang membenarkan, bahwa sampai saat ini kondisi sungai cikenang yang melewati perumahan tersebut, sama sekali belum di normalisasi. Hal lainnya, karena kondisi sungai lebih tinggi dari perumahan. Alhasil, saat air datang dan sungai tidak bisa menampung, akhirnya meluber ke perumahan.
“Banyak faktor yang menyebabkan desa gamel diterjang banjir. Jebolnya tanggul karena kondisinya sudah tua. Belum lagi penyumbatan sampah, normalisasi juga tidak dilakukan. Jadi ya harus masyarakat harus waspada,” jelas Dadang.
Sementara salah seorang warga perumahan Cahaya permai, Roji, mengaku kecewa dengan Pemkab Cirebon, yang tidak bisa mengatasi persoalan tersebut. Banjir yang datang setiap tahun, harusnya segers diantisifasi. Dirinya juga menyoroti kinerja Camat Plered, Hardomo yang seakan tutup mata dengan persoalan tersebut.
“Saya tahu camat hanya kordinasi lisan tanpa ada upaya pengajuan perbaikan. Buktinya pihak PU sampai sekarang kabarnya belum menerima ajuan. Harus tertulis dong, kerena ini menyangkut hajat hidup orang banyak. Ngajuain ko baru sekarang, terus kemarin lagi musim kemarau kemana saja,” jelas Roji.
Sedangkan lewat sambungan telepon selulernya, Camat Plered, Hardomo membatah kalau dirinya belum bertindak apapun, terkait masalah banjir gamel. Saat ini, pihaknya sudah mengajukan secara tertulis kepada pihak PUPR Kabupate Cirebon. Malahan akunya, akan ada normalisasi sungai oleh pihak PUPR.
“Sudah mengajukan, kata pak kuwu akan ada normalisasi sungai oleh PUPR,” tukasnya.@APIP