Indramayu,PN
Petani di Kecamatan Losarang Kabupaten Indramayu, sangat bersyukur dengan dibangunnya tanggul asin berupa bending pengendali instrusi air laut di sungai Cilet. Bendungan ini mampu menahan masuknya air laut ke wilayah sungai, sehingga petani bisa memanfaatkan air tawar secara maksimal. Menurut petani asal Desa Puntang sejak adanya bending tanggul asin di wilayahnya, kini petani tak mengkawatirkan lagi adanya komtaminasi air laut ke areal pengairan mereka.
Seperti dituturkan Tarwin 45 petani setempat sejak adanya tanggul asin usaha pertanian mereka kini jauh lebih baik karena jaminan air yang cukup ” Tanggul asin ini jelas sangat menolong petani untuk bisa memanfaatkan air sungai, terutama pada kondisi kemarau. Pada saat musim hujan saat ini befungsi dalam pengendalian debit air sungai Cilet,” tutur dia.
Keberadaan pengendali air asin ini juga mampu mensuplai kebutuhan pengairan lebih dari 282 hektar lahan sawah di sekitar empat desa di wilayah kecamatan Losarang. Bagi wilayah losarang keberadaan sejumlah bendungan seperti ini sekaligus dapat mengurangi dampak luapan air sungai yang kerap terjadi bersamaan dengan naiknya air laut yang lebih dikenal masyarakat sekitar dengan persitiwa rob-roban yang menyebabkan lahan sawah bahkan pemungkiman terendam banjir.
Peristiwa banjir besar tahun 2014 lalu, yang menyebabkan ribuan hektar lahan sawah terendam banjir, serta sejumlah pemukiman pun menjadi korban banjir besar saat itu, menyebabkan trauma yang mendalam bagi masyarakat Losarang.
Musim tanam rendeng, bagi masyarakat petani di wilayah Losarang ditandai dengan pengolahan lahan sawah. Sebagian besar petani kini sudah menurunkan traktor untuk membajak sawah, sekaligus menyiapkan persemaian sejak awal Desember lalu.” Kami sebagian sudah siap tanam, proses pengolahan lahan sudah dilakukan bahkan di beberapa desa di wilayah Kecamatan Losarang kini sudah mulai tanam.” Upaya percepatan tanam diharapkan bisa menghindari ancaman banjir saat intensitas hujan mencapai pucaknya, sehingga gagal tanam bisa dihindari,” ungkap Nurdin,53 petani asal Desa Losarang.**(san).