KABUPATEN CIREBON,PN
Kabupaten Cirebon menjadi salah satu dari 5 daerah di Jawa Barat dengan risiko tinggi penyebaran virus covid-19 atau masuk dalam kategori zona merah.
Kembali disematkannya Kabupaten Cirebon zona merah menjadi perhatian pemangku kebijakan baik itu Satgas Penanganan Covid-19 tingkat Kabupaten, Satgas Penanganan Covid-19 tingkat Kecamatan dan Satgas Penanganan Covid-19 tingkat Desa termasuk seluruh stakeholder untuk lebih intens dalam menegakkan kedisiplinan protokol kesehatan serta memberikan edukasi atau sosialisasi tentang virus covid-19 dan juga masyarakat agar bisa lebih patuh pada penerapan kedisiplinan protokol kesehatan covid-19 dengan 3 M yakni Memakai masker, Mencuci Tangan dan Menjaga Jarak.
Dalam kesempatan disela sela kunjungannya ke desa Setu Wetan Kecamatan Weru Kabupaten Cirebon, Bupati Cirebon Drs. H. Imron M.Ag, memastikan ikhtiar akan terus dilakukan dan dan dilaksanakan agar lingkungan wilayah Kabupaten Cirebon bisa lebih baik lagi dari saat ini ” kembalinya status zona merah Kabupaten Cirebon diduga dan disinyalir tak lepas dari kurangnya kedisiplinan masyarakat atas penerapan protokol kesehatan dalam pencegahan penyebaran virus covid-19, jelasnya pada Harian Pelita News, kamis ( 7/1/21 )
” Selama ini kami Satgas Penanganan dan Pencegahan Covid-19 tingkat Kabupaten Cirebon padahal tak henti hentinya dalam memberikan edukasi serta sosialisasi pentingnya penerapan protokol kesehatan, Satgas Penanganan dan Pencegahan Covid-19 tingkat Kabupaten Cirebon selalu ikhtiar, berusaha memberikan bimbingan dan pemahaman serta sosialisasi atau edukasi pada masyarakat tapi ternyata predikat zona merah kembali disandang Kabupaten Cirebon dimasa pandemi covid-19 ini, kita harus sabar sambil berusaha dan berupaya ” tegasnya.
Saya sebagai Bupati Cirebon setelah ikhtiar dan upaya yang dilakukan dan dilaksanakan selanjutnya, mudah mudahan status Kabupaten Cirebon akan berubah menjadi oranye atau kuning atau bahkan hijau, harap H. Imron
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, Hj. Enny Suhaeni, SKM. M.Kes, menerangkan salah satu indikator lingkungan wilayah Kabupaten Cirebon masuk kembali dalam zona merah akibat rendahnya angka kesembuhan dan angka kematiannya melebihi dari 5 persen ” terangnya.
Kadinkes menyebutkan terhitung sampai pekan pertama dan ditahun 2020 lalu tercatat dari 4.083 kasus di Kabupaten Cirebon ada 241 orang meninggal dunia, 975 orang masih dalam isolasi dan 2.867 orang pulih selain itu indikator lain adalah banyaknya warga yang positif covid-19 berdasarka hasil pemeriksaan PCR ” kami mendata sejauh ini sebanyak 43.873 orang telah menjalani test PCR dari jumlah itu warga yang terkonfirmasi positif sebanyak 3.368 orang dan terbanyak adalah kluster keluarga yang ditemukan di Kabupaten Cirebon, kami sudah berusaha dan berupaya semaksimal mungkin untuk menekan angka kasus positif covid-19 ” ucapnya.
Upaya menambah ruang isolasi seluruh rumah sakit di Kabupaten Cirebon telah kami lakukan dan pada kesempatan ini melalui Media Harian Pelita News, saya meminta agar sosialisasi dan edukasi tentang bahayanya virus covid-19 harus terus dilakukan dan dilaksanakan kepada masyarakat serta penguatan peran satgas penanganan covid-19 tingkat Kecamatan dan Desa agar masyarakat selalu diingatkan untuk mentaati dan mematuhi protokol kesehatan, tutup Hj. Enny Suhaeni. ( Nurzaman )