Pelita News | Kota Cirebon – Penjabat (Pj) Wali Kota Cirebon, Drs H Agus Mulyadi MSi, memimpin acara Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) yang digelar di Keraton Kasepuhan pada Minggu, 11 Agustus 2024.
Acara ini dihadiri oleh Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP, Budi Sulistiyo, Pj Sekda Kota Cirebon, M Arif Kurniawan ST, Bunda Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (Forikan) Kota Cirebon, Hj NR Madyawati SH MPd, serta para kepala perangkat daerah dan tokoh masyarakat.
Pj Wali Kota memberikan apresiasi tinggi kepada semua pihak, terutama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), atas penyelenggaraan acara ini. “Acara ini bukan hanya memperluas pengetahuan masyarakat tentang manfaat ikan, tetapi juga mendorong perubahan perilaku positif dalam konsumsi ikan untuk menciptakan generasi yang sehat dan berkualitas,” ujar Pj Wali Kota.
Gemarikan bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya konsumsi ikan dalam pola makan sehari-hari, sekaligus mendukung upaya menekan angka stunting. Pemerintah Kota Cirebon percaya bahwa stunting dapat dicegah melalui pemenuhan gizi optimal dalam 1000 hari pertama kehidupan, dan konsumsi ikan memainkan peran krusial dalam hal ini.
Pemerintah Kota Cirebon terus mengedukasi masyarakat melalui berbagai program dan kegiatan untuk meningkatkan kesadaran tentang manfaat ikan. “Kami berharap kegiatan ini dapat mengajarkan pola hidup sehat dan mendorong masyarakat untuk lebih menyukai konsumsi ikan,” tambah Pj Wali Kota.
Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP, Budi Sulistiyo, menjelaskan bahwa peningkatan asupan protein dari ikan penting untuk mewujudkan generasi emas. “Ikan kaya akan lemak sehat, omega 3, vitamin, dan nutrisi lainnya yang penting untuk kesehatan. Selain itu, konsumsi ikan berpotensi mendongkrak ekonomi lokal,” ungkap Budi.
Budi menambahkan bahwa jika setiap dari 13,2 juta rumah tangga di Jawa Barat mengalokasikan Rp150 ribu per bulan untuk membeli ikan, sirkulasi uang di masyarakat bisa mencapai sekitar Rp12 triliun. “Ini akan merangsang ekonomi lokal dan mendukung kesejahteraan nelayan,” tutupnya.@Bams