Pelita News Kabupaten Cirebon
Ruwatan laut atau pesta laut yang merupakan adat budaya nelayan Desa Bandengan Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon berjalan meriah dan sakral, setiap satu tahu sekali acara itu dilakukan oleh warga nelayan Desa Bandengan, dan ruwatan atau pestan laut kali ini dihadiri Bupati Cirebon Drs.H.Imron, M.Ag, dan unsur Muspika Kecamatan Mundu serta dimeriahkan dengan berbagai hiburan tradisional serta arak-arakan warga, beberapa waktu lalu.

Menurut Bupati Cirebon Ruwatan atau Pesta Laut merupakan hubungan harmonis antara manusia dengan alam, dalam hal ini mengenai laut, sehingga hal yang perlu dijaga dan dirawat kelestarian yang ada di alam laut agar ekosistem alam dapat terjaga dan terus ada dalam jangka waktu yang lama.
“jaga dan rawat laut, agar ekosistem didalamnya tetap terjaga,”katanya.
Bupati Imron juga mengucapkan kepada seluruh warga nelayan khususnya warga nelayan Desa Bandengan selain menjaga kelestarian alam khususnya laut, dan Ia juga berpesan untuk tetap mempertahankan nilai budaya yang ada pada kegiatan tersebut.
“Selain jaga laut, pertahankan dan lestarikan budaya yang ada,”ucapnya.

Sementara itu Nining Suningsih Kuwu Desa Bandengan menjelaskan, Rawutan atau Pesta laut merupakan adat budaya warga nelayan Bandengan yang dalam satu tahun sekali, acara yang menurutnya sakral itu dilakukan.
“satu tahu sekali kita laksanakan kegiatan ini,”jelasnya.
Ruwatan yang biasa disebut warga Desa Bandengan merupakan budaya yang mana budaya itu melambang rasa syukur warga nelayan Bandengan atas Rahmat Tuhan Yang Maha Esa (Allah SWT) yang telah memberikan rejeki dan nikmat kepada seluruh warga nelayan.
“ruwatan yang dilaksanakan ini wujud syukur warga nelayan kami kepada Allah SWT,”sebutnya.
Adapun acara sakral yang dilakukan warga nelayan Bandengan yakni dengan menyiapkan satu perahu kecil yang didalamnya terdapat banyak banyak makanan yang dihanyutkan ke laut lepas yang menandakan rasa syukur warga nelayan atas nikmat yang diberikan Allah SWT melalui laut.
“ada satu perahu kecil yang didalamnya salah satunya terdapat kepala kerbau, dan nanti perahu kecil itu dihanyutkan dilaut,”paparnya.

Nining Suningsih yang biasa disapa akrab Nining menegaskan, bahwa Ruwatan atau Pesta laut bukan hanya sekedar pesta atau hura-hura, akan tetapi banyak nilai budaya leluhur yang terkandung didalamnya dan hal itu harus dipertahankan dan dilestarikan.
“terselenggaranya acara ruwatan laut ini bukan sekedar pesta tetapi terdapat nilai budaya yang kami pertahankan,”tegasnya.
Nining Suningsih Kuwu Desa Bandengan berharap melalui Ruwatan atau Pesta laut yang telah dilakukan, seluruh warga Desa Bandengan terus diberikan Rahmat dan rejeki yang berlimpah, serta dihindarkan dari berbagai hal yang merugikan, dan Ia juga berharap banyak untuk warga nelayan yang ada di Desa Bandengan agar bisa menjaga kelestarian alam laut, serta warga nelayan Bandengan bisa maju dan lebih sejahtera.
“Ruwatan tahun ini, semoga warga Desa Bandengan dilimpahkan rejekinya dan dijauhkan dari marabahaya, dan semoga warga nelayan kami lebih maju dan sejahtera lagi kedepannya,”harapnya.(Sur)














