Indramayu,PN
Makam Raden Arya Wiralodra tokoh pendiri Indramayu, yang berada di Blok Krapyak Desa Sindang Kec.Sindang Indramayu, menjadi bukti sejarah bila secara historis, wilayah Sindang tidak lepas menjadi bukti sejarah berdirinya Indramayu.
Oleh karena itu, hal yang wajar bila potensi wisata religi bagi masyarakat Indramayu ini, perlu terus dikembangkan sebagai upaya kearifan lokal untuk menjaga dan melestarikan budaya khususnya bagi masyarakat kabupaten Indramayu.
Bagi tokoh pemuda Sindang Encang Carnita, pelestarian budaya ini harus didukung dengan kebijakan pemerintah untuk terus melestarian bukti sejarah, sekaligus mampu mendorong tumbuhnya perekonomian masyarakat melalui usaha kecil yang bersifat home industry yang bisa berkembang seiring dengan budaya yang ada.” Dengan adanya situs, kita bisa mengembangkan kawasan tersebut sebagai objek wisata religi, temasuk diantaranya menata kawasan makam Raden Arya Wiralodra menjadi destinasi wisata dengan kelengkapan pendukung seperti tersedianya Cindra mata, oleh-oleh khas Indramayu bahkan hingga ke kuliner tradisional khas Indramayu yang kini hampir punah,” tandas dia.
Kawasan wisata religi ini, bisa dikembangkan Pemkab Indramayu bersama pemerintahan desa , sehingga bisa dikelola dan ditata menjadi magnet kegiatan ekonomi bagi masyarakat sekitar,” Kita sudah lama dikenal memiliki pusat aneka kue dan makanan kecil dikawasan perempatan Jabur (kue tradisional) Jl, Pangeran Darmakusuma, yang sudah lama menjadi ciri khas wilayah ini,” tutur dia.
Untuk pengembangan usaha kecil ini, ia menilai butuh peran pemdes Sindang untuk membangun badan usaha milik desa (Bumdes) dalam menyediakan kebutuhan pengusaha kecil dan pengharjin dengan menyediakan toko sembako bagi mereka.” Kalau ada Bumdes yang menyediakan kebutuhan pengusaha kecil, berupa penyedian sembako maka hal ini bisa menumbuhkan pedagang kecil di sekitar lokasi wisata religi tersebut.” Bumdes bisa menyediakan gerobak pedagang kecil, yang nantinya mereka berbelanja di Bumdes, yang keuntungannya juga bisa dinikmati bersama,” tutur dia.
Selain wisata religi, seperti kawasan makam slawe, kawasan GOR Singalodra, hingga kawasan baru yang tengah dikembangkan sebagai Agro wisata Embung ( Situ) Jangkar yang kini dalam tahap penataan dan pengembangan melalui bantuan pusat.” Kawasan ini kini tengah ditata dan dikembangkan sebagai kawasan agrowisata, kedepan kawasan ini juga memiliki potensi bagi peningkatan pendapatan asli desa,” pungksnya.**( ichsan).