Kabupaten Cirebon,PN
” Wahai orang orang yang beriman janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul serta janganlah kamu mengkhianati amanat yang dipercayakan kepadamu sedangkan kamu mengetahui ( QS. Al-Anfal : 72 ) ”
Allah SWT sangat melarang perbuatan khianat atas amanah karena akan menghilangkan kepercayaan seseorang, rakyat atau masyarakat.
Sikap amanah sangatlah terkait dengan masalah keimanan karena unsur kata dan keduanya amatlah dekat, Iman, Amanah dan Aman, ketiga kata ini seakan memberikan sebuah pesan bahwa sikap amanah adalah buah dari nilai keimanan yang melekat pada diri seseorang dan apabila seseorang itu amanah atau menjaga kepercayaan yang diembankan atas dirinya maka amanlah seseorang tersebut dan jika hilang serta berkhianat pada amanah maka berarti hilang pula keimanannya.
Dalam Wawancaranya dengan Awak Media Harian Pelita News, rabu ( 4/11/20 ) Ketua Lembaga Study Daerah ( Lesda ) Abdurohim menjelaskan bahwa diberi amanah berarti diberi kepercayaan, disaat seseorang telah diberi kepercayaan oleh orang lain, rakyat atau masyarakat maka seseorang yang diberi amanah tersebut agar dapat menjalankan dan menjaga dengan sungguh sungguh, jangan dikhianati ” amanah adalah sesuatu yang berat dan merupakan hutang yang harus dibayar dan dipenuhi, dianggap hutang karena seseorang, rakyat atau masyarakat telah memberikan atau meminjamkan kepercayaan dirinya kepada seseorang berupa amanah tersebut agar dijalankan atau dijaga dengan baik ” jelasnya.
” Penyelewengan atas kepercayaan dianggap suatu pengkhianatan dan telah mengecewakan orang, rakayat atau masyarakat yang memberi kepercayaan ” tegasnya.
Lihatlah betapa manusia amatlah senang jika diberi amanah misalnya jabatan atau kedudukan, sekalipun lisannya mengatakan berat namun sesungguhnya hatinya senang ” amanah selalu menyertai terhadap segala macam pola hubungan antar manusia dalam menjalani realitas kehidupannya, terdapat amanah dalam hubungannya dengan Allah SWT berupa ibadah dan adapula amanah yang berhubungan antar manusia termasuk salah satunya terkait dengan hubungan dalam urusan dunia berupa jabatan dan kedudukan ” imbuh Abdurohim.
Ditandaskannya seseorang yang telah diberikan amanah atau kepercayaan maka didalam menjalankan amanah atau kepercayaan tersebut ada suatu mekanisme dan aturan bahwa disana ada hak dan kewajiban yang harus saling dipenuhi sehingga seseorang yang telah diberi amanah atau kepercayaan berarti orang tersebut telah siap menjalankan dan menjaga amanah atau kepercayaan yang telah diberikan seseorang, rakyat atau masyarakat dan Allah SWT, disaat suatu amanah diselewengkan atau dikhiati maka hilanglah kepercayaan seseorang, rakyat atau masyarakat terhadap orang yang telah dititipkan amanah atau kepercayaan tersebut, tandasnya.
Sikap amanah memiliki dimensi yang luas dalam ranah kepemimpinan, sifat amanah harus menjadi ciri khas yang melekat bagi seorang muslim atau muslimah, jabatan atau kedudukan yang tinggi merupakan merupakan suatu bentuk amanah atau kepercayaan yang harus dijaga karena setiap individu terlebih lagi seseorang pemimpin untuk level manapun baik bagi diri sendiri, keluarga maupun diinstansi swasta maupun pemerintahan manapun negara, provinsi, daerah, dinas, kecamatan, kelurahan bahkan pemerintahan desa pasti Allah SWT akan meminta pertanggungjawaban, akan ditanya dan dimintai pertanggungjawaban tentang kepemimpinannya, ucap Abdurohim.
Seorang Pemimpin harus amanah dan bertanggungjawab penuh terhadap masyarakat yang dipimpinnya, pemimpin yang amanah adalah yang bertanggungjawab dan jujur, bisa diandalkan dalam melaksanakan dan menyelesaikan tugas amanah atau kepercayaan yang diberikan kepadanya, membawa perubahan yang lebih baik, kesejahteraan masyarakat akan lahir dan peningkatan perkembangan pembangunan merata dan membawa kebaikan serta nilai manfaat untuk masyarakatnya, ujarnya.
Lanjut Abdurohim, seorang pemimpin yang telah mempermainkan, menyelewengkan atau mengkhianati amanah dan kepercayaan maka pemimpin tersebut akan kehilangan kepercayaan dari seseorang , rakyat atau masyarakat dan jika tidak serius diselesaikan maka ketidakpercayaan seseorang rakyat atau masyarakat akan berdampak pada rusak dan ketidakpercayaan seseorang, rakyat atau masyarakat atas institusi atau sebuah pemerintahan, ungkapnya.
” Pengkhianatan atas amanah atau kepercayaan akan berdampak pada rusaknya pola hubungan dan komunikasi antar manusia, manakala amanah atau kepercayaan sudah dikhianati maka hilanglah semua realitas komunikasi harmonis itu dan akan berganti dengan disharmoni yaitu tertutupnya pintu komunikasi dan akan lahir banyak kecurigaan sebagai akibat pengkhianatan atau penyelewengan amanah dan kepercayaan ” sebuah ungkapan mengatakan sekali lancing ke ujian selamanya orang tersebut tidak akan dipercaya ” katanya.
Ditambahkannya bagi orang termasuk juga pemimpin yang mengabaikan amanah maka dampaknya bisa fatal dan bisa saja terjerumus melakukan tindakan tindakan yang tidak terpuji misalnya diduga menyalahgunakan jabatan dan kekuasaan demi kepentingan, kesenangan pribadi, diduga korupsi, diduga memiliki etika, moral dan akhlak diduga rendah, diduga arogan, diduga mau menang sendiri serta diduga tidak mau menerima nasehat atau pendapat dari orang lain termasuk masyarakatnya dan sebagainya ” begitu besar dampak yang diakibatkan bila seseorang atau pemimpin yang tidak amanah dan tidak bisa menjaga kepercayaan, bumi, langit dan gunungpun takut menerimanya, hal ini tercantum dalam Alquran surat Al-Ahzab ayat 72 ” terang Ketua Lesda.
Diakhir pertemuannya dengan Awak Media Harian Pelita News, Abdurohim berharap kepada seseorang ataupun pemimpin berlakulah jujur, amanah dan jagalah kepercayaan yang telah diberikan seseorang, rakyat atau masyarakat karena menjaga amanah atau kepercayaan adalah jalan keberhasilan dunia dan akherat serta akan tetap terjaga dalam kebaikan ” selagi kita masih hidup dan diberi waktu serta kesempatan, berikanlah yang terbaik untuk keluarga dan rakyat atau masyarakat, tutupnya. ( Nurzaman )
Area lampiran