Indramayu, PN
Hari jadi Kabupaten Indramayu yang menjadi rutinitas tahunan dan selalu ditunggu-tunggu masyarakat karena saat peringatan hari jadi itu masyarakat Indramayu disuguhkan beragam acara seperti expo pendidikan, pameran pembangunan, pentas seni bahkan panggung gembira bekerjasama dengan salahsatu stasiun televisi swasta namun pada peringatan hari jadi ke 493 Kabupaten Indramayu 2020 ini ditiadakan dan dilaksanakan secara sederhana karena prosesinya masih ditengah pandemi COVID-19.
Demikian dikatakan Ketua Panitia Hari Jadi ke-493 Kabupaten Indramayu yang juga Asisten Ekonomi, Pembanguan dan Kesra Setda Indramayu, H. Maman Kostaman dikantornya, Rabu (02/09).
Menurutnya, dari puluhan item rangkaian hari jadi ke-493 tahun 2020 ini, hanya tiga item yang masih tetap dilaksanakan, itupun harus menyesuaikan dengan COVID-19 secara sederhana sekali. Ketiga item itu yakni kirab pusaka pada tanggal 29 September, ziarah ke makam lelehur/pendiri Indramayu tanggal 05 Oktober serta Sidang Paripurna DPRD pada tanggal 7 Oktober ditambah semaan/pengajian melibatkan 100 an santri dari rumah tahfidz yang ada di Kabupaten pada tanggal 06 dan 08 Oktober 2020.
Maman menyebutkan, kirab pusaka dulu diikuti sekira 150 orang selama tiga hari, saat ini hanya 30 orang dan waktunya satu hari dan tidak mampir ke kantor-kantor kecamatan. Peserta kirab pusaka hanya berkeliling dari satu wilayah kecamatan ke wilayah kecamatan lainnya. Kemudian untuk ziarah kubur ke makam pendiri Indramayu peserta dibatasi hanya diikuti oleh Forkopimda, Kepala SKPD dan Camat Sindang selaku tuan rumah situs Wiralodra. Diluar itu tidak diundang. Undangan juga dibatasi saat puncak hari jadi pada tanggal 7 Oktober yakni Sidang Paripurna DPRD.
“Saat Sidang paripurna undangan dibatasi, yang diundang hanya jajaran Forkopimda, Kepala Badan, Kepala Dinas, Asisten, Staf Ahli (Pejabat eselon II), para Kabag dilingkungan Setda Indramayu dan para Kabag dilingkungan Sekretariat Dewan. Kemudian mantan bupati/wakil bupati dan istri-istri mantan bupati/wakil bupati. Itupun yang domisilnya di Indramayu, diluar Indramayu seperti istri mantan Bupati Ope Mustofa tidak diundang. Diluar itu seperti para Sekretaris, Camat, Kepala Bidang, Kuwu dan lurah tidak diundang. Mereka hanya melihat secara virtual dari kantor masing-masing,” sebutnya.
Intinya kata dia, karena angka positif COVID-19 secara nasional masih mengalami kenaikan maka acara-acara yang bersentuhan dengan orang banyak diantaranya expo pendidikan, pameran pembangunan, pentas seni, karnaval, panggung gembira dan arak-arakan dari pendopo hingga gedung DPRD pada tanggal 07 Oktober 2020 ditiadakan.
“Kita harus menyesuaikan diri dengan COVID-19 sehingga kegiatan yang bersentuhan dengan orang banyak ditiadakan,” tandas mantan Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan ini. (01/san)