Indramayu,
Peduli dalam misi kemanusiaan mendorong sosok H.Arfah Alwi terus mencurahkan perhatiannya dalam membantu sesama melalui Palang Merah Indonesia (PMI) Indramayu. Terhitung sejak tahun 1979 hingga sekarang. Lebih dari 41 tahun ia mengabdikan diri sebagai pejuang kemanusiaan. Arfah muda saat itu harus berjuang membesarkan PMI dari kondisi yang penuh keterbatasan fasilitas hingga PMI kini berkembang sebagai lembaga kemanusian dan sosial yang berubah menjadi institusi yang kini sangat dirasakan manfaatnya bagi masyarakat.”Dulu hingga era 90 an PMI belum memiliki Unit Transfusi Darah (ITD) baru ada di wilayah Cirebon, hingga kini PMI Indramayu telah memiliki fasilitas lengkap untuk kegiatan donor darah,” tutur Arfah kepada Pelita N|ews.
Ia menuturkan, tekadnya untuk mengabdikan diri dalam misi kemanusiaan PMI telah membuat tekad “hidup mati saya untuk PMI” mungkin fakta itu lah yang membuat H.Arfah kini masih bertahan untuk mengabdi di PMI Indramayu.
Bagi karyawan maupun karyawati PMI Indramayu H.Arfah menjelma bukan saja sebagai senior namun seolah sebagi “legen” sosok pengabdi kemanusiaan. Posisisnya sebagai Kepala Markas PMI Indramayu yang dijabatnya hampir empat dekade ini, juga menjadi motivasi bagi seluruh relawan yang ada di PMI Indramayu.”Beliau sebagai orang tua kami di PMI, sekaligus bisa menjadi contoh relawan tangguh tak lapuk oleh waktu tak pudar dimakan zaman.Atas pengabdiannya selama puluhan tahun ini, beliaupun mendapatkan lencana /pin penghargaan dari pemerintah atas jasanya sebagai pejuang kemanusiaan.|”tutur Ketua PMI Indramayu H.Mulya Sejati*( ichsan).