Indramayu, PN
Praktik korupsi yang kerap melibatkan pejabat tinggi pemerintahan Kabupaten Indramayu, membuat para nelayan Desa Dadap Kecamatan Juntinyuat kesal dan muak. Mereka mengaku bosan mendengar sejumlah bupati di Indramayu masuk penjara.
Ekspresi kekesalan itu akhirnya mereka tumpahkan dalam bentuk dukungan nyata kepada salah satu pasangan calon bupati dan wakil bupati yakni pasangan SHOLAWAT, Sholihin-Ratnawati yang menerima berkah dukungan itu. Mereka menilai, hanya pasangan SHOLAWAT nomor urut 1 yang punya komitmen serius untuk tidak korupsi.
Atas dasar keyakinan itulah, sekitar seratus nelayan yang biasa melaut, mengundang Sholihin-Ratnawati untuk berdialog sekaligus mendaulatnya dalam bentuk tandatangan kontrak politik.
“Dari sekian banyak calon, kami warga nelayan hanya percaya kepada pasangan Sholawat. Baik Pak Sholihin yang berlatar belakang santri maupun Ibu Ratnawati yang dokter teladan, keduanya punya komitmen sungguh-sungguh untuk tidak korupsi. Kami melihat, keduanya orang baik, bersih dan sangat peduli kepada rakyat kecil,” kata Ahmad Yani, salah satu perwakilan nelayan.
Menurutnya, warga nelayan khususnya, umumnya seluruh warga Indramayu sudah bosan mendengar bupati korupsi. Dan kedepan, dirinya tak mau lagi mendengar bupati Indramayu korupsi. Apalagi, sekarang mulai beredar di masyarakat, ada salah satu calon yang diduga terkait korupsi.
“Ayo kita percayakan Indramayu dibawah kepemimpinan Pak Sholihin dan Ibu Ratnawati,” tegasnya disambut tepuk tangan seluruh nelayan.
Menanggapi permintaan tersebut, Cabub Sholihin langsung menimpali saat sambutan dengan kalimat tegas, bahwa korupsi itu harus menjadi musuh bersama seluruh warga Indramayu. “Saya siap untuk tidak memberi ruang praktik korupsi itu terjadi lagi. Karena ini sudah menjadi komitmen saya sejak awal mencalonkan diri sebagai bupati,” tandasnya.
Senada dengan itu, disampaikan Cawabub Ratnawati. Dengan tanpa ragu-ragu, Ratnawati meyakinkan bahwa dirinya siap untuk tidak korupsi. Karena korupsi itu menjadi biang tidak terwujudnya kesejahteraan rakyat.
“Bagaimana mau rakyat sejahtera, kalau uang negara yang nota bene uang rakyat itu dikorupsi bupatinya. Masa tidak bosan, Indramayu dipimpin koruptor terus. Makanya segera rapatkan barisan untuk kompak dan bersatu melawan korupsi. Jangan memberi ruang kepada calon bupati yang korup,” tegasnya.
Untuk itulah, Ratnawati mengajak semua pihak, dan seluruh warga Indramayu untuk mengajak keluarganya, tetangganya dan sanak saudaranya, datang ke TPS pada 9 Desember nanti dengan mencoblos pasangan Sholawat nomor urut 1, Sholihin – Ratnawati.
“Nasib rakyat Indramayu 5 tahun kedepan akan ditentukan pada tanggal 9 Desember 2020 mendatang,” tandasnya.
Pada acara yang berlangsung dipinggir pantai Dadap itu juga dimeriahkan kedatangan puluhan tukang becak yang mengayuh becaknya dari Jatibarang. Mereka datang untuk memberi dukungan kepada pasangan Sholawat.
Kedatangan para tukang becak yang tiba-tiba itu pun mengundang haru seluruh warga. Sehingga, Sholihin dan Ratnawati harus menghentikan sejenak sambutannya hanya untuk menyambut mereka.
Begitu sampai ditempat acara, para tukang becak yang tampak masih terengah-engah menahan capek, langsung disambut Sholihin dan Ratnawati dengan memberinya minuman.
Bahkan, baik Sholihin maupun Ratnawati tidak ragu untuk mengusap wajah pimpinan tukang becak dengan sapu tangan miliknya.
“Saya harus sambut mereka sebagai tamu agung. Karena perjuangan mereka untuk adanya perubahan di Indramayu begitu kuat dan bersemangat,” kata Sholihin. (01/san)