Kabupaten Cirebon PN
Amal Subkhan Ketua DPC Federasi Serikat Pekerja Singa Perbangsa (FSPS) Kabupaten Cirebon merasa kecewa atas kinerja Disnakertrans kabupaten cirebon, karena diduga telah masuk angin, berawal dari laporan hak atas karyawan yang meninggal dunia terhitung sejak bulan September Tahun 2023 hingga sekarang tahun 2024 yang belum juga terselesaikan.
Berdasarkan dari beberapa hasil pertemuan antara Disnakertrans dengan FSPS Kabupaten Cirebon beberapa waktu lalu tidak sesuai dengan kesepakatan atau notulen pertemuan pada bulan yang lalu, termasuk pertemuan hari ini yang diharapkan Amal Subkhan,
” dipertemukan dengan para perusahaan itu tidak jelas,”tegasnya .
Amal Subkhan yang datang ke disnakertrans, dan juga dari beberapa pengurus Perusahan terlihat hanya berada diluar ruangan kantor Disnakertrans saja, sehingga atas kejadian itu juga Amal menyampaikan kekecewaan beratnya atas kejadian kala itu.
” lihat, kok hanya seperti ini,”paparnya dihadapa awak media yang hadir, Selasa 19/03/2024 .
Adanya hal demikian, Amal Subkhan mempertanyakan keseriusan kinerja Pemerintah Daerah, khususnya pada instansi Dinas Ketenaggakerjaan Kabupaten Cirebon, hal yang sangat mencengangkannya yakni hasil dari audensi dengan orang nomor satu di Kabupaten Cirebon (Bupati Cirebon.red) beberapa waktu lalu, yang meminta untuk segera menghadirkan pihak perusahaan, dan tak hanya itu Amal Subkhan juga merasa miris atas kinerja Dinas Ketenagaakerjaan Kabupaten Cirebon yang diduga banyak aduan terkait laporan yang tidak terselesaikan.
“kami pertanyakan hasil kesepakatan kami dengan Bupati Cirebon yang meminta dinas tersebut untuk segera menyelesaikan, da nada beberapa laporan kami juga yang diduga hingga saat ini tidak terselesaikan,”ungkapnya.
Disisi lain Awak Media Menyambangi Kantor UPTD Pengawasan Disnakertrans Provinsi yang ada di Kabupaten Cirebon Samadi, Menurut Samadi dirinya juga menjelaskan, bahwa dari pihak pemerintah yaitu UPTD, masih mencari cara untuk segera menyelesaikan persoalan ini, dan masih menurut Samadi, karena ini diduga imbas dari PT AYI.
” kami juga sedang berusaha untuk mengundang pihal PT AYI, agar segera menyelesaikan tuntutan para karyawan yang 65 orang itu,” Ucap Samadi.(tim)