Indramayu, PN
Memasuki musim penghujan yang dibarengi dengan cuaca ekstrem, Koperasi Perikanan Laut / KPL Mina Sumitra Karangsong Kecamatan/Kabupaten Indramayu menggelontorkan dana paceklik. Dana paceklik dalam bentuk beras sebanyak 60 ton diberikan kepada seluruh nelayan diwilayah kerja koperasi tersebut sekirah 350 orang.
Pemberian itu sesuai Peraturan Daerah / Perda Propinsi Jawa Barat nomer 15/2001 junto Peraturan Daerah Kabupaten Indramayu nomer 11/2012 tentang Penyelenggaraan Tempat Pelelangan Ikan. Diatur dalam peraruran itu, KPL Mina Sumitra sebagai koperasi yang diberikan kewenangan penuh serta mengatur dana paceklik hasil dari jumlah besarnya ikan yang dilelangkan di tempat pelelangan / TPI Karangsong.
“Dana Paceklik itu kemudian dikembalikan pada musim paceklik yaitu disaat para nelayan memarkirkan perahu / kapal karena tidak melaut mencari ikan karena kondisi alam yang kurang bersahabat atau cuaca ekatrem,” kata Ketua KPL Mina Sumitra, H. Darto kemarin.
Menurutnya, pada musim penghujan dan dibarengi cuaca ekstrem para nelayan lebih memilih tidak melaut mencari ikan karena terancam oleh ganasnya ombak laut. Karena mereka tidak melaut otomatis mereka tidak mempunyai penghasilan. Situasi itu dalam istilah para nelayan kata dia disebut sebagai musim paceklik.
Oleh karenanya, sanbung Darto pihaknya mengeluarkan dana paceklik dalam bentuk beras sebanyak 60 ton atau setara dengan kisaranya Rp.600 juta. Beras itu selanjutnya dibagikan kepada para nelayan sebanyak 350 orang dan masing-masing nelayan mendapatkan kisaran 15 kg.
Terpisah Plt. Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanla) Kabupaten Indramayu, Edy Umaedi membenarkan bahwa dana paceklik hasil dari prosentase nilai produksi pelelangan ikan setiap tahunya dikembalikan lagi kepada para nelayan. Pengembalian itu dilakukan saat musim paceklik.
“Pada musim paceklik itu, dana paceklik dikembalikan lagi kepada para nelayan,” kata dia.
Sementara itu, salah satu nelayan anggota KPL Mina Sumitra, Kamsari mengaku suka cita mendapatkan bantuan beras dari koperasi. Karena dengan adanya beras bantuan dana paceklik itu bisa meringankan beban hidup pihaknya.
“Disaat kami tidak melaut karena cuaca ekstrem, pemberian dana paceklik dalam bentuk beras sebanyak 15 kilogram per nelayan sangat meringankan beban keluarganya,” ungkapnya. (saprorudin)