Bojonegoro ,PN
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, Jawa Timur, memberikan penyuluhan tentang kesiapsiagaan bencana alam dalam kegiatan non fisik TMMD Reguler 110 Kodim 0813 Bojonegoro, di Aula Balai Desa Ngrancang, Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro. Kamis (11/3/2021).
Dijelaskan Kepala BPBD Bojonegoro, Nadhif Ulfa, tujuan pelaksanaan edukasi agar masyarakat setempat khususnya, memiliki kesiapan saat menghadapi bencana yang sewaktu-waktu datang tanpa diduga.
“Selain agar masyarakat lebih siap, masyarakat juga diharapkan memiliki keterampilan dalam membantu penanganan bencana,” tegasnya.
Selanjutnya materi lebih dalam diberikan Eko Susanto, selaku Kasi Pencegahan Kesiapsiagaan Bencana BPBD Bojonegoro, yang diawali dengan manajemen kebencanaan yang dimulai dari tahap pra bencana, tanggap darurat, dan pasca bencana, termasuk isi dari tas siaga bencana.
Dirinya juga mendorong pihak desa setempat untuk membentuk relawan-relawan siap siaga bencana. Pasalnya, dengan manajemen yang baik maka jika terjadi bencana maka dapat meminimalisir korban.
Dengan pembentukan organisasi tanggap bencana di Desa Ngrancang, diharapkan saat terjadi bencana alam maka masyarakat yang menjadi relawan sudah mengetahui tugasnya masing-masing. Sebagai contoh adalah relawan yang ditugaskan di bagian dapur umum, evakuasi, pendirian tenda, pengamanan desa dan jalur evakuasi.
“Dengan manajemen yang baik pula maka penanganan bencana dapat cepat, tepat, dan ringan, karena para relawan paham masing-masing tugasnya,” tegasnya.
Disampaikannya lanjut, bencana bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja, namun juga tanggung jawab semua pihak termasuk masyarakat. Oleh karena itu, kesiapsiagaan akan berjalan lancar jika pelatihan penanggulangan bencana secara periodik dilakukan.
Eko juga berharap dengan motivasi yang disampaikan oleh pihaknya dapat mendorong kesadaran warga Ngrancang untuk menjadi relawan bencana. (As)