Cirebon | Pelita News – Aksi tegas dan cepat kembali diperlihatkan Polres Cirebon Kota. Dalam operasi pemberantasan premanisme yang digelar serentak di sejumlah titik rawan, sebanyak 24 orang diamankan, termasuk di antaranya pengedar obat terlarang dan penjual tiket palsu di Terminal Harjamukti!
Operasi yang digelar pada Jumat siang ini merupakan respon langsung atas keresahan masyarakat. Dua tim Satgas Anti Premanisme bergerak cepat menyisir lokasi strategis. Hasilnya mengejutkan: tiket palsu, uang hasil pungli, tramadol ilegal, dan bahkan beberapa pelaku ditemukan dalam kondisi mabuk dan berada di bawah pengaruh zat adiktif.
“Tiket palsu ini digunakan untuk memaksa penumpang membayar secara ilegal. Kami juga temukan obat keras yang dijual tanpa izin. Ini sangat meresahkan,” tegas Kapolres Cirebon Kota, AKBP Eko Iskandar.
Salah satu momen yang menyita perhatian adalah ketika seorang pelaku penjual tiket palsu dijemput langsung oleh petugas, setelah identitas dan aksinya dipastikan melalui pemantauan intelijen.
AKBP Eko menegaskan, pihaknya tidak akan memberi ruang bagi praktik premanisme dalam bentuk apapun, baik individu maupun kelompok. Preman yang tidak terbukti melakukan pidana akan didata dan dibina, namun yang melanggar hukum akan diproses tanpa kompromi.
Dengan penambahan 24 pelaku ini, total preman yang telah diamankan sepanjang operasi mencapai 35 orang. Polisi juga tengah mendalami jaringan yang mungkin lebih besar di balik modus tiket palsu dan distribusi tramadol.
“Kami minta masyarakat jangan takut melapor. Premanisme harus dilawan bersama!” pungkas AKBP Eko.@Bams