Kabupaten Cirebon,PN
Dugaan pelaksanaan kegiatan rehabilitasi sungai Kreyo-Bakung Kabupaten Cirebon yang dilaksanakan di tahun 2019 patut diduga kuat merupakan poryek siluman patut dipertanyakan, diduga kuat saat pengerjaan proyek itu tidak terpampang papn proyek, sehingga masyarakat sulit untuk mengetahui pekerjaan maupun nilai anggaran, selain itu juga direksi kit yang seharusnya berdiri dilokasi pekerjaan pun diduga kuat tak nampak.
Setelah hasil pelaksanaan pekerjaan Harian Pelita News menginvestigasi kembali, terlihat banyak pekerjaan yang sangat miris dilihat, seperti terdapat retakan dibeberapa titik lokasi hasil pekerjaan, dan yang nampak jelasnya lagi dari hasil pekerjaan terdapat pasangan yang runtuh dilokasi pekerjaan, sehingga kualitas yang dihasilkan dari pekerjaan tersebut patut dipertanyakan, selain itu juga diduga kuat hasil dari pekerjaan itu telah dilakukan Serah Terima Pertama atau Provisional Hand Over (PHO) antara Kontraktor Pelaksana dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).
Dengan adanya hal tersebut mengundang reaksi Didi Darmadi Wakil Ketua Umum (Waketum) Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gerakan Rakyat Membangun (Geram), menurutnya dengan adanya hasil pekerjaan yang belum memakan waktu lama dan mengasilkan pekerjaan sudah rusak, seharusnya pihak instansi terkait memberikan sanksi tegas terhadap pihak rekanan.
“ini selesai belum lama, kok sudah hancur seperti ini, ini sudah kelewatan dan harus diberi sanksi,”katanya Senin (13/01).
Masih Didi Darmadi, kinerja pihak pengawas pekerjaan dari instasi terkait juga patut dipertanyakan, dirinya mengatakan seharusnya ketika pengawasan maksimal hal terjadinya tanggul hancur diseperti itu tidak terjadi, sehingga diduga kuat pihak pengawas lalai dalam mengawasi suatu pekerjaan.
“diduga ini juga dari hasil pengawasan yang kurang maksimal, sehingga diindikasikan pihak rekanan curi-curi kualitas, dan pasti kalau pengawasnya optimal tidak seperti ini,”katanya.
Selanjutnya Dia meminta kepada pihak lembaga hukum untuk turun tangan dan memanggil instansi terkait dan pihak rekanan, selain itu juga Didi meminta pihak laboratorium independent didatangkan untuk mengencek hasil dari pekerjaan itu.
“proyek ini diduga menghabiskan anggaran mencapai ratusan juta rupiah, ketika ada proyek seperti ini hasilnya, kami meminta pihak lembaga hukum datang dan memanggil semua unsur yang terlibat di pekerjaan tersebut, dan pihal lembaga hukum untuk memastikan kualitas hasil pekerjaan itu, kami minta bisa mendatangkan pihal Lab Independen,”katanya.(sur)