Pelita News Indramayu
Belasan rumah di perbatasan desa antara Tinumpuk dan desa Pondoh Terendam air sejak tanggal 5 malam hingga sekarang, hal ini diduga air kiriman dari sungai Segeran dan sungai di desa Tugu, demikian disampaikan salah seorang warga Desa Tinumpuk Casmudi (50) kepada harian pelita News Senin (08/07).
Menurut Casmudi , banjir berasal dari kiriman dua sungai masing sungai dari Desa Segeran kecamatan Juntinyuat dan sungai di Desa Tugu kecamatan Sliyeg , genangan air dinpemukiman warga perbatasan sejak hari jumat malam (05/07), disamping itu curah hujan selama dua hari sangat extrim.
Dampak dari genangan air tersebut akses jalan ditutup total , bahkan warga memilih lewat jalan lewat sawah , karena jika warga dipaksakan melewati jalan yang ditutup maka resikonya mesin motor yang di tumangi akan mogok alias mesin mati. Sehingga kesepakatan. Warga setempat akses jalan tersebut ditutup total .
Casmudi menambahkan, akibat curah hujan tinggi selama dua hari dan adanya air kiriman dari dua sungai tersebut warga warga desa Pondoh dan desa Tinumpuk tidak bisa menuju kantor kecamatan Juntinyuat.
Ketinggian air mencapai 80 cm, hal ini baik pemerintahan desa maupun pihak babinsa dan babinmas terus menanggulangi banjir yang melanda di dua desa dimaksud. ” Sebagai warga sangat salut dengan kesigapan pemerintahan setempat yang hingga sekarang masih terus berupaya mencari solusi terbaik akibat banjir tersebut ” pungkas Casmudi (Duliman)