Indramayu, PN
Di tengah pandemi COVID-19, UPTD Balai Latihan Kerja (BLK) Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Indramayu kembali menggelar pelatihan berbasis kompetensi kepada masyarakat meski dengan jumlah peserta terbatas. Di awal 2021, (tahap 1) BLK hanya menggelar 8 paket kejuruan dengan perincian 4 paket kejuruan di gelar di gedung BLK setempat dan 4 paket lainnya melalui Mobile Training Unit (MTU) di 4 desa. Sementara pada situasi normal BLK bisa membuka 10 paket kejuruan.
Kepala Disnaker Indramayu, Hj. Sri Wulaningsih melalui Kepala UPTD BLK, Asep Kurniawan mengatakan di awal 2021, pihaknya telah menggelar 8 paket kejuruan. 4 paket digelar di gedung BLK meliputi paket kejuruan Ac Split, Practical Office Advance, Desain Grafis Madya dan Menjahit Komponen Pakaian. Masing-masing kejuruan diikuti oleh 16 peserta, total 64 orang. Sementara 4 paket kejuruan lainnya digelar melalui MTU di 4 desa yakni Desa/Kecamatan Jatibarang, Desa Ujungjaya Kecamatan Widasari, Arahan Kidul Kecamatan Arahan dan Desa Sudimampir Kecamatan Balongan.
Paket kejuruan dimaksud kata dia sumber dananya berasal dari APBN 2021 melalui Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Bandung bidang pelatihan kerja dibawah naungan Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia.
“Pelatihan 4 paket kejuruan di BLK ditutup hari ini dan sebelumnya telah digelar program MTU di 4 desa,” kata dia usai menutup rangkaian kegiatan awal 2021 di gedung BLK setempat, Rabu (28/4).
Asep mengaku bersyukur pihaknya masih bisa menggelar pelatihan meski dengan jumlah terbatas. Pengurangan paket itu untuk mengurangi kerumunan karena masih di tengah pandemic COVID-19.
Meski ada pengurangan sambungnya namun di 2021 ini ada kenaikan 5 paket, total 25 paket. Sementara pada 2020 hanya ada 20 paket keahlian. “Pada masa normal (2019) kita pernah menggelar pelatihan hingga 60 paket. Saat pandemi pelatihan anjlok hanya ada sepertiganya,” beber Asep.
Dengan masih adanya pelatihan menandakan masih adanya upaya untuk memberikan bekal keahlian kepada masyarakat. Asep pun berharap mudah-mudahan paket keahlian itu sinergi dengan IT dan teknologi yang dikembangkan pusat dan provinsi sehingga kebutuhan keterserapan tenaga kerja bisa diinformasikan melalui aplikasi contohnya aplikasi top karir dari Jabar Jawara.id dan mudah-mudahan menjadi jalan mudah bagi pencaker.
“Meski mencari lowongan kerja susah tapi kalau dibantu melalui aplikasi dan sinergitas program mulai dari dilatih, disampaikan, diakseskan akan dimudahkan mencari lwongan pekerjaanya. Intinya, sejak menjadi peserta mereka sudah mulai diarahkan sehingga mereka mudah mendapatkan informasi layanan dan mudah-mudahan juga mudah bekerja,”harapnya.
Asep tidak menampik antusias masyarakat mengikuti paket kejuruan cukup tinggi, terbukti dalam kurun waktu tiga hari sejak dibukanya pengumuman pendaftaran tercatat ada 380 peserta yang mendaftar sementara yang dibutuhkan hanya 64 orang. “Kami berharap jumlah program paket kejuruan diperbanyak agar serapannya juga banyak,” harap Asep. (saprorudin)