Pelita News, Indramayu – Kabar duka kembali menyelimuti penyelenggara Pemilu di Kabupaten Indramayu. Anggota kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) yang meninggal bertambah. Total berjumlah lima orang.
Ketua KPU Indramayu Masykur mengatakan, secara keseluruhan total sudah ada lima petugas yang meninggal. Terbaru adalah anggota KPPS di TPS 08 Desa Lobener, Kecamatan Jatibarang bernama Muhammad Sodikin (34).
Ia merinci, dari lima orang itu, satu petugas meninggal saat menjelang beberapa jam sebelum pencoblosan dimulai serta dua petugas lagi meninggal beberapa hari setelah pencoblosan selesai.
“Kemudian yang dua orang lagi, satu meninggal Desember 2023, dia itu Sekretariat di PPS dan satunya lagi dari KPPS,” ucapnya.
Masykur menjelaskan, untuk tiga petugas yang meninggal dan terlibat dalam proses pencoblosan, saat ini datanya sudah diverifikasi.
Mereka adalah Tarizal (39) seorang Linmas TPS yang bertugas di TPS 18 Desa/Kecamatan Lohbener. Kemudian Linmas TPS 06 Desa Sumuradem Timur, Kecamatan Sukra Muhammad Yusuf (61), dan anggota KPPS Muhammad Sodikin (34) yang betugas di TPS 08 Desa Lobener, Kecamatan Jatibarang.
Ketiganya akan diberikan santunan untuk keluarga yang ditinggalkan. Sementara dua petugas lain yang tidak terlibat langsung juga akan diverifikasi datanya untuk kemudian mendapat santunan yang serupa.
“KPU Indramayu mengucapkan belasungkawa atas meninggal dunianya para petugas penyelenggara Pemilu 2024,” tutupnya.
Sementara itu, Ketua TPS 08 Desa Lobener, Lili Suryanti mengatakan Muhammad Sodikin (34) meninggal dunia setelah 6 hari pascapencoblosan pada Selasa (20/2/2024) sekitar pukul 20.00 WIB. Almarhum diketahui sempat mendapat perawatan di rumah sakit, namun kondisinya terus menurun hingga akhirnya meninggal dunia.
Muhammad Sodikin meninggal dunia diduga karena kelelahan.
“Sodikin mulai merasa sakit, dua hari setelah selesai menjalankan tugasnya sebagai anggota KPPS,” kata Lili Suryanti, kepada wartawan di rumah duka Rabu (21/2/2024).
Lili menjelaskan, pada hari pencoblosan kemarin, almarhum dan para anggota KPPS lainnya diketahui mulai bekerja sejak pukul 05.30 WIB. Kemudian seluruh proses pungut hitung di TPS baru selesai esok harinya pukul 03.00 WIB dini hari.
Saat pemilu kemarin, Sodikin diketahui bertugas sebagai penerima pendaftaran pemilih yang datang ke TPS. Dua hari sejak pemungutan suara itu, almarhum mulai mengalami gejala muntah-muntah.
Lili mengatakan, Sodikin sempat menjalani perawatan sebanyak dua kali, sebelum akhirnya meninggal dunia.
“Sempat dirawat dari malam Minggu sekitar jam 23.00 WIB sampai kemarin sore jam 17.00 WIB di RSUD Indramayu, habis magrib kerasa lagi lalu dibawa ke RS Mitra Plumbon dan jam 20.00 WIB meninggal,” ujar dia.
Jenazah Sodikin dimakamkan hari ini di tempat pemakaman umum (TPU) Desa Tegalurung, Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu. (saprorudin)