Indramayu, PN
Pasangan Bupati dan Wakil Bupati Indramayu terpilih Nina Agustina – Lucky Hakim akan dilantik hari ini oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Bandung. Pelantikan tersebut menandai babak baru pemerintahan daerah di Kabupaten Indramayu yang beberapa periode sebelumnya berputar pada lingkaran tertentu saja.
“Selamat Kami sampaikan kepada pasangan Bu Nina dan Kang Lucky yang akan dilantik secara resmi sebagai bupati dan wakil bupati Kabupaten Indramayu. Kami optimis Indramayu akan ada perubahan signifikan dibawah kepemimpinan pasangan ini” kata pengusaha muda, Agus Suwarjono, dalam pesan whatsappnya, Kamis (25/02).
Ia berharap bupati dan wakil bupati yang baru untuk fokus pada pemulihan ekonomi akibat pandemi COVID-19. Karena menurutnya pandemi yang sudah hampir setahun ini berdampak besar terhadap berbagai sektor.
Pandemi COVID-19 menuntut perubahan yang radikal dalam pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi pemerintah daerah. Aparatur sipil dan seluruh pemangku kebijakan agar bisa bekerja lebih efektif dan efisien dalam mengelola belanja keuangan daerah.
“Kami dari kalangan dunia usaha sangat berharap kepala daerah yang baru mempunyai terobosan yang progresif dalam menata pembangunan di Indramayu. Jangan terjebak pada rutinitas yang sudah ada, tapi harus berani mengambil kebijakan yang “out of the box” untuk mengejar ketertinggalan yang ada,” tegas mantan Ketua Umum BPC HIPMI Indramayu periode 2012-2015 ini.
Pada era pandemi saat ini, sambungnya tentu saja daerah-daerah seperti Indramayu butuh keseriusan dalam mengejar berbagai ketertinggalan dalam hal pembangunan. Angka IPM Indramayu yang masih dibawah rata-rata Jawa Barat maupun Nasional merupakan PR terberat untuk diselesaikan kepala daerah yang baru.
“Saya berharap Kepala Daerah yang baru lebih serius dalam kebijakan reformasi birokrasi, khususnya yang memiliki dampak signifikan bagi penciptaan iklim berusaha yang transparan di daerah. Ini harus dilakukan supaya dunia usaha di Indramayu semakin bergeliat sehingga pembangunan ekonomi secara makro juga bisa maju,” harap Sekretaris Himpunan Pengusaha Nahdliyin Indramayu ini.
Selain iklim birokrasi yang kondusif bagi iklim dunia usaha, Agus Suwarjono juga mengaku optimis pembangunan di Indramayu akan sukses kalau berfokus juga pada pembangunan desa dan pertanian.
“Kasus COVID-19 yang minimal di pedesaan memperlihatkan bahwa desa akan menjadi pusat pendorong pemulihan ekonomi daerah. Desa memiliki potensi besar di sektor pertanian. BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) harus dioptimalkan sebagai pusat ekonomi perdagangan dan distribusi di desa harus bisa bertransformasi dan bergeliat dalam menopang akselerasi pembangunan daerah,” pungkas alumni Pascasarjana Universitas Trisakti ini. (saprorudin)