Brebes,PN
Musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) bidang kesehatan mengandung bobot yang tinggi karena melibatkan seluruh elemen masyarakat. Di forum urun rembug tersebut, dapat menggali potensi dari berbagai unsur pemerintah, organisasi masyarakat, organisasi profesi dan swasta. Sehingga mampu merumuskan sinkronisasi rencana kerja pemerintah Kabupaten Brebes dalam pencapaian tujuan pembangunan di bidang kesehatan.
Demikian disampaikan Bupati Brebes Hj Idza Priyanti melalui Asisten Sekda Bidang Pemerintahan dan Kesra Drs Apriyanto Sudarmoko saat membuka Musrenbang Kesehatan di Hotel Grand Dian Brebes, Rabu (17/3).
Lebih lanjut dikatakan, pandemi covid-19 yang terjadi pada awal 2020 membawa dampak terhadap seluruh aspek kehidupan masyarakat. Termasuk pembangunan di bidang kesehatan mengalami sedikit hambatan, terlebih adanya refocusing anggaran. Untuk itu, lanjutnya, harus lebih pintar dan bijak dalam mengelola anggaran.
Sangat tepat bila perencanaan pembangunan bidang kesehatan tetap dilakukan, agar tercapai efektifitas dan efisiensi anggaran.
Lebih dari itu, lanjutnya, musrenbang bidang kesehatan hendaknya mampu memperbaiki program pembangunan khususnya di bidang kesehatan di Kabupaten Brebes. Oleh sebab itu, manfaatkanlah sebesar-besarnya forum musrenbang kesehatan ini.
“Mari secara bijak kita tinjau keserasian dan substansi rancangan RKPD, jangan sampai kegiatan ini hanya sekedar rutinitas belaka,” lanjut Apriyanto.
Segala persoalan bisa dipecahkan bersama, asalkan semua bertanggung jawab dan bekerjasama. Jangan saling melempar tanggung jawab, semua harus bisa bekerja keras. dan yang terakhir adalah mencari solusi atas permasalahan yang muncul.
Panitia Musrebang Kesehatan Edi Pujiharto, mengatakan Musrenbang kesehatan membahas terkait permasalahan pembangunan dan isu-isu strategis yang difokuskan pada bidang kesehatan. Diantaranya masih tingginya angka kematian ibu (AKI), tingginya angka kematian bayi (AKB), tingginya penularan penyakit antara lain TB, DBD/cikungunya, dan penyakit PD31 (penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi), ketersediaan prasarana dan sarana kesehatan, tenaga kesehatan yang belum mencukupi dan tersebar merata, serta masih tingginya kasus gizi buruk, gizi kurang dan stunting.
Selain berfokus pada isu permasalahan kesehatan tersebut. perencanaan pembangunan kesehatan juga harus memprioritaskan pada penanganan dan pemulihan kesehatan masyarakat di masa pandemi covid-19. Protokol kesehatan di semua fasilitas umum dan layanan masyarakat tetap harus diterapkan, termasuk penyediaan fasilitas kesehatan pendukung penanganan covid-19.
Lebih dari itu, mensukseskan program vaksinasi dari pemerintah pusat yang sudah berjalan sampai saat ini. karenanya, perencanaan pembangunan di bidang kesehatan harus kita pikirkan secara matang sesuai skala prioritas di masa pandemi covid-19 ini. karena tidak hanya pemulihan kesehatan saja, tetapi pemulihan bidang ekonomi serta pendidikan juga perlu dipersiapkan, tandas Edi.
Acara dilanjutkan dengan tanya jawab dan pemaparan dari Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah yang diwakili Sekertaris Dinask Kesehatan Jawa Tengah Agus Tricahyono dan Kepala Baperlitbangda Kabupaten Brebes Drs. Edy Kusmartono, Msi.
Hadir pada acara tersebut Direktur RSUD Brebes, Direktur RSUD Bumiayu, Direktur Rumah Sakit Swasta yang ada di Kabupaten Brebes, Kepala UPTD Kesehatan, Kepala Puskesmas sekabupaten Brebes, organisasi profesi bidang kesehatan serta LSM dan Tokoh Masyarakat.(Ibnu Jibril).