Kabupaten Cirebon,PN
Penyebaran Coronavirus Disease 2019 ( Covid-19 ) di Kabupaten Cirebon maupun di Kota Cirebon seakan makin tak terkendali.
Lonjakan kasus terkonfirmasi positif covid-19 tak terhindarkan sebagai bukti dalam beberapa hari terakhir ini, deretan pejabat daerah pun tak luput dari terjangan virus corona ” Covid-19 masih menyebar, belum mencapai puncak dan belum bisa diprediksi kapan akan selesai dan berakhir secara pasti, ungkap salah seorang Pemerhati, Sunoko, minggu ( 6/12/20 ) saat ditemui Wartawan Harian Pelita News, dikediamannya.
Lanjutnya masyarakat saat ini masih dihadapkan pada pandemi covid-19, coronavirus jenis baru yang ditemukan manusia sejak kejadian luar biasa muncul di Wuhan Cina pada Desember 2019, kemudian diberi nama Severe Acute Respiratori Syndrome Coronavirus 2 ( SARS-COV2 ) dan menyebabkan penyakit Coronavirus Disease 2019 ( Covid-19 ) jelasnya.
” Penyebaran virus covid-19 di Indonesia secara umum belum menunjukkan tanda tanda wabah akan mereda, berakhir dan selesai, kasus aktif atau kasus orang terkonfirmasi positif covid-19 dari hari ke hari terus menunjukkan peningkatan hingga jumlah kasus terkonfirmasi positif covid-19 mencapai diatas 450.000 orang lebih, menurut berbagai ahli epidemiologi memberikan analisis dan prediksi dengan satu kesimpulan bahwa virus corona tidak akan pernah berakhir dan selesai serta hanya bisa mereda setelah ditemukannya vaksin ” tegasnya.
Lanjut Sunoko, kasus terkonfirmasi positif covid-19 atau virus dapat dikatakan mereda apabila tingkat penyebarannya sudah dapat dikontrol yang ditandai dengan adanya penurunan angka kasus terkonfirmasi positif covid-19, hal ini menandakan bahwa sejak tahun 2020 bahkan ditahun tahun selanjutnya masyarakat Indonesia termasuk juga di Kabupaten Cirebon dan di Kota Cirebon harus tetap mewaspadai penyebaran virus covid-19 dalam berbagai segi kehidupan ” virus covid-19 dikatakan telah mereda dan vaksinasi telah dilaksanakan, kewaspadaan dan kehati hatian harus tetap ditingkatkan sebagai antisipasi timbulnya jenis wabah pandemi baru dimasa mendatang ” tandasnya.
Diterangkannya Kabupaten Cirebon yang memiliki 40 kecamatan dengan 412 desa dan 12 kelurahan dengan jumlah penduduk mencapai 2.099.089 jiwa dengan luas wilayah mencapai 990,4 kilo meter persegi namun memiki rasio jumlah penyebaran virus covid-19 nya lebih rendah dibandingkan dengan Kota Cirebon meskipun jumlah kasus terkonfirmasi positif covid-19 nya 3 kali lebih besar dari Kota Cirebon ” rasio penyebaran virus covid-19 di Kabupaten Cirebon adalah 1 : 1784 orang ” terangnya.
Sekarang kita lihat untuk di Kota Cirebon yang hanya memiliki 5 Kecamatan dengan luas wilayah 37, 36 kilo meter persegi dengan jumlah penduduk Kota Cirebon adalah 316.277 ” berdasarkan data pikobar Jawa Barat, jumlah kasus yang terkonfirmasi positif covid-19 pada bulan November 2020 lalu hanya mencapai diangka 360 dengan jumlah pasien meninggal 18 orang itu artinya bahwa Kota Cirebon memiliki rasio kasus terkonfirmasi positif covid-19 yang cukup tinggi dibandingkan dengan Kabupaten Cirebon yaitu 1 : 878 ” papar Sunoko.
” Tingkat penularan virus covid-19 yang tinggi dipengaruhi oleh adanya pergerakan orang, interaksi antar manusia dan berkumpulnya banyak orang, perlu diketahui Cirebon baik itu Kota maupun Kabupaten merupakan jalur utama transportasi dari Jakarta menuju Jawa Barat, Jawa Tengah yang melalui jalur, jalan atau daerah pantura oleh karena itu dengan posisi tersebut harus dan perlu diiringi dengan langkah antisipasi terhadap potensi penyebaran dan penularan virus covid-19 baik melalui transmisi ataupun pembentukan cluster, saya berharap Pemerintah bersama Dinas dan Satgas Penanganan Covid-19 baik Kota maupun Kabupaten Cirebon termasuk Satgas Penanganan Covid-19 tingkat Kecamatan, Kelurahan dan Desa perlu meningkatkan kewaspadaan dan kehati hatian karena dikhawtirkan terjadi adanya pembentukan cluster baru penyebaran virus covid-19 sebagai contoh misalnya cluster pendidikan, cluster perkantoran baik itu ditingkat Pemkot maupun Pemda, Dinas, Kecamatan, Kelurahan maupun Pemdes dan juga cluster Keluarga, tempat wisata dan hiburan rakayat yang menimbulkan keramaian dan kerumunan ” jabar Sunoko.
Virus covid-19 memiliki tingkat penularan yang cukup tinggi dan sampai saat ini belum ditemukan vaksin atau obat yang pasti untuk menyembuhkannya ” sambil menunggu adanya vaksin atau obat yang bisa menyembuhkannya dan saat ini sedang terus diupayakan oleh masyarakat dunia termasuk oleh Pemerintah Republik Indonesia, saya berharap baik Pemkot Cirebon maupun Pemkab Cirebon harus terus meningkatkan berbagai upaya dalam penanganan, pengendalian, mengantisipasi dan mencegah terjadinya perluasan penularan virus covid-19 agar tidak terjadi peningkatan kasus terkonfirmasi positif covid-19 baik di Kota Cirebon maupun di Kabupaten Cirebon ” pungkas Sunoko. ( Nurzaman )