Kab. Cirebon, PN
Terhitung hampir ratusan rumah tidak layak huni di Desa Ciuyah Kecamatan Waled membutuhkan adanya perhatian serius dari pemerintah daerah, provinsi maupun pusat untuk menanggulangi persoalan rumah warga yang dirasa sudah sangat tidak layak, bahkan kondisi bangunannya yang telah lapuk dan rapuh akan sangat rawan ambruk dan membahayakan keselamatan jiwa penghuninya. Adapun ratusan rumah tersebut tersebar di seluruh dusun atau RT yang ada di Desa Ciuyah, atas hal tersebut tentunya melalui Program Rutilahu diharap dapat segera menyentuh dan teralokasi masuk untuk mengatasi dan mengurangi beban persoalan yang ada.
Kuwu Desa Ciuyah, Wasminta mengatakan, sejauh ini berbagai upaya ajuan sudah di tempuh oleh pihaknya, namun baru ada perhatian dari Baznas Kabupaten Cirebon dan itu pun masih terbatas. Diakuinya juga, sebelumnya di setiap tahun Pemdes dapat mengalokasikan untuk 10 unit rutilahu yang bersumberkan anggaran dari Dana Desa, namun di Tahun 2020 seluruh anggaran Dana Desa terserap untuk penanganan dan penanggulangan dampak Covid-19. ”Jadi untuk mengatasi persoalan rumah tidak layak huni ini, kami sangat membutuhkan perhatian serius dari Kementerian PUPR dan Kemensos RI,” tuturnya.
Lanjut dikatakan Wasminta yang merupakan mantan Satpol-PP Kabupaten Cirebon, pada awal dirinya terpilih sebagai Kuwu Ciuyah, persoalan rutilahu ini yang membuat bathinnya teriris dan ini yang menjadi problem program di desanya. Sebab, masyarakat di wilayah desanya tersebut mayoritas hanya buruh tani dan kuli serabutan. Desa Ciuyah sendiri berada diperbatasan langsung antara wilayah Kabupaten Cirebon dan Kabupaten Kuningan, termasuk desa yang jumlah penduduknya terbesar di Kecamatan Waled dan berada paling ujung dari ibu kota Kecamatan. ”Saya berharap adanya perhatian serius dari intansi terkait untuk bisa memberikan program rutilahu atau BSPS agar tingkat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat di desa kami lebih baik lagi,” harapnya. (ries)