Pelita News, Indramayu – Melalui rapat anggota tahunan (RAT) Primer Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Primkopti) Kabupaten Indramayu menyampaikan tingkat pencapaian hasil (performa) RAT Tahun Buku 2023 kepada anggota. RAT yang dibuka oleh Kepala Bidang Koperasi, UKM, Perdagangan dan Perindustrian (Diskopindag) Kabupaten Indramayu, Nahdiyah, ini dilaksanakan di Aula Nyi Endang Dharma Ayu Universitas Wiralodra (Unwir), Sabtu (24/2/2024).
Dalam kata sambutannya, Ketua Primkopti Indramayu, H. Moch. Zain Hasan menyampaikan performa TB 2023, yakni, 1. Total Aset, Rp12.345.032.195,66,- 2. Selisih Hasil Usaha (SHU), Rp148. 996.372,62,- 3. Penjualan Kedelai, 4.934.086 Kg dengan nilai Rp56.929.614.760,00,- 4. Perdagangan Umum/Warseda, a. Ragi/Uniculum, Rp287.610.000,- b.Plastik, Rp67.139.030,- c. Keridit Barang Konsumtif, Rp591.786.000,- 5. Jasa Angkutan, Rp564.991.900,- 6. Koptimart, Rp1.327.732.132,- 7. Pangkalan Gas, Rp64.855.000,- 8. Kios Tahu Susu, Rp5.361.020,- 9. Rumah Pangan Kita Rp615.912.500,- 10. Foto copy, Rp1.812.400,- 11. Minyak Goreng, Rp342.816.316,-
“Dari penyampaian performa itu, kita bisa mengetahui kalau total asset Primkopti Indramayu mengalami kenaikan dari Rp11,6 miliar menjadi Rp12,3 miliar,” kata Zain dislea-sela acara.
Ia juga mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT karena RAT TB 2023 berjalan lancar dan baik. RAT kata dia, merupakan bentuk pertanggungjawaban pengurus kepada anggota dan itu sejalan dengan Undang-Undang Nomor 17 tahun 2012 tentang Perkoperasian.
“Dengan undang-undang itu kita diatur untuk melaksanakan rapat pertanggungjawaban kepada anggota setahun sekali yang disampaikan melalui rapat anggota tahunan,” ucapnya.
Zain merinci, Primkopti Indramayu sejak didirikan terus bergerak dan bangkit untuk memajukan sector usaha yang dikelolanya hingga saat ini tercatat ada sembilan item usaha.
Dengan sembilan item usaha yang digelutinya itu, diharapkan akan lebih maju dan sukses sehingga kesejahteraan bisa dirasakan oleh para aggotanya.
Jumlah anggota penuh sebanyak 230 orang, jumlah anggota dilayani 307 orang, jumlah karyawan 13 orang dan calon anggota 87 orang.
“Keadaan sekarang tentunya paradigmanya berbeda, dulu pengurus mencari para pengrajin tahu tempe yang belum menjadi anggota sekarang kebalikannya. Mereka (pengrajin) yang belum ternaungi oleh Primkopti bisa masuk menjadi anggota. Itu semata-mata ingin kerjasama dengan koperasi untuk meningkatkan kesejahteraan mereka dari segi usaha juga dari bahan baku pokok yakni kedelai yang dibutihkan oleh mereka,” pungkas Zain. (saprorudin)