Indramayu, PN
Para petani di Kabupaten Indramayu barat mengeluhkan harga pupuk urea non subsidi mencapai Rp.600.000 /kuintal. Harga tersebut merata di setiap toko pupuk salahsatunya toko pupuk Hj.Umayah di Desa Karanganyar Kecamatan Kandanghaur.
Salahsatu petani, Kadi mengaku harga pupuk non subsidi hampir merata di semua toko pupuk. Harga tersebut kata dia jelas sangat memberatkan para petani. Sementara pupuk subsidi tidak gampang didapat. Pupuk subsidi khusus untuk petani yang memiliki kartu tani.
“Saat ini tanaman padi sudah waktunya untuk di pupuk sementara harga pupuk sangat mahal. Saya tidak bisa membeli pupuk subsidi karena tidak memiliki kartu tani,” kata dia belum lama ini.
Pantauan HU Pelita News dilapangan, harga pupuk urea terus meroket hingga tembus di angka Rp.600.000 / kuintal. Meroketnya harga pupuk non subsidi mestinya disikapi pemerintah dengan memberikan solusi agar petani yang tidak memiliki kartu tani bisa membeli pupuk bersubsidi.
Terpisah Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian ( BPP ) Kandanghaur, H. Ali melalui Samarih membenarkan harga pupuk non subsidi sangat mahal.
“Kami sedang mendata kebutuhan pupuk urea dan pupuk lainnya sesuai Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok ( RDKK ) 2021,” kata Samarih.
Dengan RDKK sambungnya, kebutuhan pupuk subsidi akan terdata dengan jelas sesuai kebutuhan petani di masing-masing desa. Adapun kebutuhan pupuk per hectare untuk pupuk urea sebanyak 175 kg, NPK 225 kg dan organik 100 kg.
“Pembelian pupuk urea harus di desa sendiri. Hal itu sesuai RDKK. Petani tidak diperbolehkan membeli pupuk subsidi di luar desa,” jelasnya. (03/san)