Indramayu,PN
Keberadaan Perusahaan Umum Daerah Air Minum ( Perumdam) Tirta Darma Ayu Indramayu sebagai perusahaan air bersih milik Pemkab Indramayu, dalam perjalanannya melalui berbagai proses mulai berdiri sejak colonial Belanda tahun 1932 dengan memanfaatkan saluran irigasi Sindupraja dengan kapasitas awal hanya 20 liter/ detik dan hanya melayani bangsa Belanda dan kaum bangsawan. Kemudian masuk di era Pemerintahan Indonesia pada tahun 1978 dibangun instalasi pengolahan air (IPA) berkapasitas 70 liter/detik dan berubah status menjadi Balai Pengolahan Air Minum (BPAM) setelah itu kemudian dalam perjalanannya pengelolaan provinsi yang kemudiaan pengelolaannya diserahkan ke Pemkab Indramayu tahun 1988 hal ini berdasarkan SK Menteri PU dan Mentei Dalam Negeri No.552/KPTS/1988 tertanggal 17 Nopember 1988 yang kemudiaan berubah nama menjadi PDAM Tirta Darma Ayu Indramayu. Seiring dengan perkembangan zaman yang menuntut profesionalisme pengelolaan kini berubah nama menjadi Perumdam Tirta Darma Ayu Indramayu.
Sekelumit sejarah Perumdam Tirta Darma Ayu Indramayu tesebut, pada momentum Hari Jadi Indramayu ke 494 tentunya menjadi bagian dari sebuah proses sejarah bagaimana perusahaan penyedia air bersih ini herus teus berbenah meningkatkan pelayanan maski masih banyak persoalan dan tantangan yang harus dihadapi.
Plt Dirut Perumdam Tirta Darma Ayu Indramayu Heri Krisnawan S.Sos MM dalam perbincangan dengan Pelita News mengakui bila Perumdam Tirta Darma Ayu memiliki tantangan tersendiri.” Bagi masyarakat Indramayu yang sebagian berada di kawasan garis pantai, air tawar menjadi sebuah kebutuhan pital terlebih dengan makin tingginya instrusi air laut pada kondisi kedalaman air tanah, sehingga sebagian sumur airnya payau, yang jelas pasti sangat membutuhan distribusi air bersih dari kita,” tutur dia.
Ia menambahkan, pihaknya terus berupaya memenuhi tingginya animo masyarakat khsuusnya kawasan pantai akan pelayanan Perumdam Tirta Darma Ayu, hal ini dapat dilihat dengan permintaan sambungan langsung (SL) baik melalui permohonan regular maupun program seperti Program Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang jumlahnya mencapai lebih dari 25 ribu SL sejak program ini dilaksanakan kalau diakumilasikan kita sudah lebih dari 180 ribu sambungan lebih yang sudah dilayani air bersih ” Memang permintaan air bersih semakin tahun semakin tinggi, namun kendalanya saat ini kita masih dihadapkan dengan tebatasanya instalasi pengolahan air (IPA) yang ada.” Untuk mengantisipasi kebutuhan air bersih pada Embarkasi Haji yang ada di Kec. Lohbener sudah ada usulan pembangunan IPA dengan kapasitas 100 lite/detik untuk menambah kapasitas IPA yang ada dalam memenuhi kebutuhan masyarakat Indramayu khususnya di wilayah Lohbener, kecamatan Losarang, Kadanghaur serta beberapa kecamatan di wilayah Indramayu tengah,” ungkapnya.
Sementara itu disisi lain masa transisi kekosongan Dirut Perumdam Tirta Darma Ayu Indramayu saat ini, diharapkan tak banyak berpengaruh pada kinerja maupun sisi pelayanan. Konsolidasi dan koordinasi dengan pemerintah daerah, jelas Heri terus dilakukan sehingga kegiatan tetap bisa berjalan normal.” Secara umum kegiatan operasional perusahaan masih bisa berjalan normal ditengah kondisi transisis jabatan Dirut definitif saat ini,” tutur dia.
Melihat perkembangan Perumdam Tirta Darma Ayu Indramayu saat ini nampaknya masih butuh dukungan dan peran penyedia modal dalam hal Pemkab Indramayu sebagai KPM untuk terus mendorong tumbuh dan berkembangnya perusahaan milik daerah disamping dibutuhkannnya inovasi dan terobosan cerdas termasuk masuknya invetasi dalam mengembangkan perusahaan yang bergerak dibidang penyediaan air besih bagi masyarakat Indramayu ini.**(ichsan).