Indramayu, PN
Pemerintah Desa Tugulor Kecamatan Sliyeg Kabupaten Indramayu Jawa Barat akan mengusut siapa yang memberangkatkan TKW ke Negara Timur tengah. Demikian disampaikan. Oleh perangkat Desa Tugulor jabatan Bekel, Asep , Rabu (16/09) kepada Harian Pelitanews.
Kematian tenaga kerja wanita (TKW) initial Em, asal Desa Tugulor Kecamatan Sliyeg Kabupaten Indramayu , yang diberangkatkan ke negara timur tengah , yang diduga akibat sakit dan telah dirawat di rumah sakit timur tengah, jenazah baru nyampe dikediaman desa tugu pada hari Selasa sekitar at pukul 22 .00 Wib . Dan jenazah oleh pihak keluarga sudah dikebumikan di pemakaman umum pada hari Rabu (16/09). ” Zenajah sudah dikebumikan oleh pihak keluarga , semoga almarhumah Khusnul khotimah” ujar bekel desa Tugu.
Atas nama pemerintahan desa turut berduka cita atas kematian almarhumah , hanya saja sepertinya ada yang mengganjal atas kematian almarhumah. Sebagai untuk negara timur tengah sejak tahun 2015, oleh presiden Jokowidodo (jokowi) sudah di moratorium, sehingga tidak ada alasan pemberangkatkan TKW ke Negara Timur Tengah. Maka pihak pemerintah desa akan mengusut atau menyelusuri siapa sponsor yang
Memberangkatkan almarhumah ke timur tengah, sebab jika ditilik dari pemberangkatan almarhumah oleh oknum sponsor disinyalir atau diduga tidak menggunakan rekom daerah,oleh karenanya pemerintahan desa sangat wajar jika akan mengusut oknum sponsor ” kami curiga oknum sponsor pada saat memberangkatkan almarhumah Em diduga secara ilegal sebab sejak tahun 2015 Negara Timur tengah sudah di moratorium” tambah Bekel Asep.
Asep menambahkan , pemerintah desa akan serius mengusut siapa yang memberangkatkan warganya, secara ilegal. Persoalannya pihak Dinas Tenaga Kerja dipastikan tidak memberikan. rekomendasi pemberangkatan, Tujuan pemerintahan desa akan mengusut kasus kematian almarhumah Em. Akan memperjuangkan. Hak TKWnya, sebab sampai jenazah dimakamkan belum ada informasi penyelesaian hak TKW, paling tidak, ada santunan dari majikan termasuk hak asuransi ” pemerintahan desa sangat prihatin atas sepulangnya TKW initial Em,” pungkas Asep (02/san)