Pelita News, Indramayu – meminimalisir potensi bahaya akibat bencana yang mungkin dapat mengganggu perjalanan KA pada masa angkutan Lebaran Tahun 2024, KAI Daop 3 Cirebon melakukan normalisasi saluran air dari tumpukan sampah, perkuatan penahan tanah pada lokasi rawan amblas dengan retaining wall maupun bronjong serta penempatan AMUS (Alat Material Untuk Siaga) di 17 titik.
Ke-17 titik dimaksud yaitu di Stasiun Pabuaran, Pasirbungur, Pegaden Baru, Haurgeulis, Terisi, Jatibarang, Arjawinangun, Cirebon, Cirebon Prujakan, Babakan, Tanjung, Bulakamba, Brebes, Sindang Laut, Ciledug, Ketanggungan, dan Songgom. Daop 3 juga menyiapkan petugas penilik jalan (PPJ) 83 orang, penjaga jalan lintas (PJL) ekstra 13 orang, dan petugas posko daerah rawan ekstra 12 orang yang akan bertugas pada 10 titik lokasi.
“Petugas dan perlengkapan tersebut disiagakan untuk mengamankan perjalanan KA di sepanjang lintas KA untuk memantau apabila terjadi kondisi yang dapat menghambat perjalanan KA,” kata Manager Humas Daop 3 Cirebon, Rokhmad Makin Zainul saat memonitor pemadatkan balas dan tubun ban rel/track mengunakan mesin HTT, di Stasiun Jatibarang, Selasa (02/04/2024).
Menurutnya, untuk memastikan perjalanan kereta api di masa Angkutan Lebaran nanti berjalan aman, nyaman, dan selamat sampai tujuan, pihaknya telah memetakan titik-titik daerah pemantauan khusus di sepanjang jalur KA dan melakukan upaya-upaya pencegahan potensi gangguan perjalanan KA.
Berdasarkan pemetaan yang dilakukan oleh KAI Daop 3 Cirebon, ada 10 titik pemantauan daerah khusus. Daerah pemantauan khusus tersebar disejumlah titik diantaranya :
6 Titik Lokasi Potensi Banjir sebagai berikut :
1. BH (Jembatan) 1085 KM 220 +700 s.d KM 220+800 antara Stasiun Cirebon Prujakan-Waruduwur
2. BH (Jembatan) 915 KM 187+600 s.d 187+700 antara Stasiun Babakan-Losari
3. BH (Jembatan) 812 KM 161+600 s.d 161+700 antara Stasiun Brebes-Tanjung
4. BH (Jembatan) 883 KM 252+500 s.d KM 252+800 antara Stasiun Ciledug-Ketanggungan
5. BH (Jembatan) 941 KM 264+7– s.d 264+800 antara Stasiun Ciledug-Ketanggungan
6. BH (Jembatan) 827 dan 831 KM 243+200 s.d 243+600 antara Stasiun Sindanglaut-Ciledug
4 Titik Lokasi Kontur Tanah Labil sebagai berikut :
1. KM 148+600 s.d 151+700 Jalur Hulu & Hilir antara Stasiun Haurgeulis–Cilegeh
2. KM 234+100 s.d 234+400 Jalur Hulur antara Stasiun Luwung-Sindanglaut
3. KM 274+100 s.d 274+200 Jalur Hulu antara Stasiun Ketanggungan-Larangan
4. KM 175+000 s.d 176+100 Jalur Hilir antara Stasiun Telagasari-Jatibarang.
Sedangkan untuk meminimalisir potensi bahaya akibat bencana yang mungkin dapat mengganggu perjalanan KA, KAI melakukan berbagai upaya diantaranya dengan melakukan normalisasi saluran air dari tumpukan sampah, perkuatan penahan tanah pada lokasi rawan amblas dengan retaining wall maupun bronjong, serta penempatan AMUS (Alat Material Untuk Siaga) di 17 titik.
Lokasi penempatan AMUS yaitu di Stasiun Pabuaran, Pasirbungur, Pegaden Baru, Haurgeulis, Terisi, Jatibarang, Arjawinangun, Cirebon, Cirebon Prujakan, Babakan, Tanjung, Bulakamba, Brebes, Sindang Laut, Ciledug, Ketanggungan, dan Songgom.
Alat material Untuk Siaga (AMUS) disiapkan untuk mengantisipasi banjir dan ambles dilokasi Daerah pemantauan khusus (Dapsus). Alat material untuk siaga sendiri merupakan alat bantu darurat yang terdiri dari peralatan kerja dan material, diantaranya bantalan rel dan batu balas. Persiapan tersebut untuk tindakan cepat ketika terjadi gangguan.
“Kami juga menerjunkan petugas dari Daop 3 Cirebon untuk melakukan pemantauan di titik-titik rawan bencana, dan menambah Petugas Pemeriksa Jalur (PPJ) ekstra. Periode Angkutan Lebaran merupakan momentum di mana seluruh insan KAI akan memberikan kinerja terbaik. Hal tersebut kami upayakan agar kereta api tetap menjadi pilihan favorit masyarakat untuk bertransportasi,” ungkap Zainul. (saprorudin)