Indramayu,PN
Kelompok Tani Sri Rezeki Desa Sindang Kecamatan Sindang Indramayu, Rabu (13/1)kemarin, menggelar adat Mapag Sri dipetak seluas 50 hektar di Blok Kalen Kaji Sindang.
Mapag Sri merupakan tradisi petani menandai pelaksanaan panen padi Musim Tanam (MT) Rendeng 2021 yang kini mulai dinikmati para petani Indramayu. Bebeda dengan wilayah lainny yang baru saja mulai proses tanam, warga petani di blok Kalen Kaji telah melakukan percepatan tanam sejak awal Oktober 2020 lalu.” Kawasan ini selalu menjadi langganan banjir pada saat puncak musim hujan , oleh karena itu petani mensiasati dengan tanam lebih awal, dengan harapan saat puncak musim hujan tanaman padi sudah tinggi sehingga tehindar dari genangan,” tutur Lurah Encang pamong desa Sindang kepada Pelita news.
Sementara itu, proses tanam padi bagi areal yang tegolong aman genangan, baru selesai dilaksanakan namun tidak sedikit pula sebagian lahan pertanian yang kini sudah memasuki masa “bunting” alias baru telihat malai dan bulir padi mengunging. Kabupaten Indramayu sebagai daerah lumbung padi Jawa Barat dan andalan nasional. Musim tanam rendeng 2021 ini telah memproyeksikan lahan tanam seluas kurang lebih 118.000 hektar tersebar di 18 kecamatan andalan serta puluhan kecamatan lain dengan tingkat produksi mencapai 1.3 juta ton setiap tahunnya.
Pada MT tahun 2021 ini, pelaksanaan tanam padi sedikit terganggu dengan tidak lancarnya distribusi pupuk PT.Kujang Cikampek sehingga menumbulkan kegaduhan ditingkat petani temasuk didalamnya mekanisme penyaluran pupuk dari agen dan kios pupuk yang ditunjuk. Belakangan kondisi ini terungkap tekait dengan mekanisme pelaporan kebutuhan pupuk kelompok tani melalui penyusulan on line elektronik yang menyebabkan tidak sedikit kelompok telambat melakukan penyajuan RDKK bahkan ada yang mengajukan dengan usulan pengadaan musim tanam sebelumnya, akibatnya ketesediaan pupuk tidak seseuai dengan kondisi kebutuhan lapangan yang memang mengaami lonjakan kebutuhan dibanding pada musim tanam gadu.
Meski demikian, para petani sangat beharap proses pendistribusian pupuk bisa segera normal, temasuk mekanisme pendistribuaian melalu kartu tani. Pada pelaksanannya kartu tani yang diusulkan adalah anggota kelompok tani lama, padahal setiap musim penggarap lahan sawah bisa berganti dengan yang baru.” Kasusnya dilapangan, kartu tani yang ada adalah data lama dimana petani tersebut pada musim tanam tahun ini , sudah tidak bisa menggarap lagi karena mereka termasuk petani sewa lahan, sedangkan sebaliknya petani yang menggarap sekarang tidak memiliki kartu tani sebagai syarat menebus pupuk besubsidi,” tutur H.Bahrudin salah seorang petani.
Panen awal tahun 2021 ini, juga tidak telalu menguntungkan petani, menyusul harga gabah yang masih rendah kisaran 440.000 s/d 470.000,/kwintalnya untuk jenis gabah kering pungut. Para petani berharap harga habah bisa segera beangsur naik, sehingga petani mendapatkan penghasilan yang lebih baik.*(san).