Kabupaten Cirebon ,PN
Jika gizi putra putri tidak tercukupi dengan baik maka dampak yang ditimbulkan memiliki efek jangka pendek hal ini antara lain berkaitan dengan stunting.
Dijelaskan Kepala Pusat Pelayanan Masyarakat ( PKM ) Klangenan Kabupaten Cirebon dr. H. Naswidi dalam wawancaranya dengan Harian Pelita News, senin ( 8/3/21 ) stunting adalah kondisi gagal pertumbuhan pada anak yaitu pertumbuhan tubuh dan otak akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama sehingga anak lebih pendek atau perawakannya pendek dari anak normal sesusianya dan memiliki keterlambatan dalam berpikir, hal ini disebabkan asupan makan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi, jelasnya.
” Gejala stunting jangka pendek antara lain hambatan perkembangan, penurunan fungsi kekebalan, perkembangan otak yang tidak maksimal yang dapat mempengaruhi kemampuan mental dan belajar tidak maksimal serta prestasi belajar yang buruk ” tegasnya.
Lanjutnya adapun gejala stunting jangka panjang antara lain obesitas, penurunan toleransi glukosa, penyakit jantung koroner, hipertensi dan osteoporosis ” untuk mencegah stunting komsumsi protein sangat mempengaruhi pertambahan tinggi dan berat badan anak diatas 6 bulan ” tutur dr. H. Naswidi.
Kondisi dampak timbulnya stunting bisa disebabkan oleh banyak aspek mulai dari aspek pendidikan hingga aspek ekonomi kemudian status gizi buruk pada ibu hamil dan bayi merupakan faktor utama yang menyebabkan anak balita mengalami stunting ” stunting sangat penting untuk dicegah karena dampak dari stunting sulit untuk diperbaiki dan dapat merugikan masa depan anak ” ujarnya.
Stunting pada anak dapat mempengaruhi sejak masih anak anak hingga dewasa pengaruhnya antara lain pada metabolisme tubuh dan pertumbuhan fisik tubuh anak stunting sekilas mungkin terlihat normal namun pada kenyataannya ia lebih pendek dari anak anak seusianya ” gizi yang baik dan tubuh yang sehat merupakan kunci dari pencegaha stunting ” ungkap dr. H. Naswidi.
Menghindari terjadinya stunting memang memerlukan ketekunan dan usaha serta tanggungjawab dari semua pihak bukan hanya tugas seorang ibu dan anggota keluarganya tetapi tugas kita semua termasuk peran aktif posyandu, layananan kesehatan, puskesmas dan juga Pemerintahan Desa ” stunting merupakan permasalahan multidimensional sehingga penanganannya membutuhkan kerjasama lintas sektor, tanpa kepedulian bersama dampaknya akan mengancam kualitas Sumber Daya Manusia ( SDM ) pada masa mendatang ” tutupnya. ( Nurzaman )