Pelita News | Cirebon Timur – Memasuki tahun politik dan mendekatinya masa Pemilihan Bupati (Pilbup) Kabupaten Cirebon yang rencananya akan digelar serentak pada 27 November 2024 mendatang, Sekjen FKKC (Forum Komunikasi Kuwu Cirebon), Ahmad Hudori atau yang akrab disapa Ahud angkat bicara dan mengingatkan netralitas jabatan Kuwu dan pentingnya menjaga kondusifitas di wilayah desa masing-masing secara prioritas tanpa terlibat langsung dalam kontestasi politik Pilbup Cirebon 2024.
Sekjen FKKC yang juga Kuwu Desa Cibogo, Kecamatan Waled, Ahud menegaskan, sebagai Forum atau wadah organisasi para Kuwu Se Kabupaten Cirebon pihaknya ingin berdiri netral. Siapapun nanti yang akan memimpin dapat membawa perubahan yang lebih baik lagi untuk mensejahterakan warga Kabupaten Cirebon. Bukan hanya di bidang infrastruktur saja, akan tetapi juga di bidang kesehatan, pemberdayaan dan semuanya bisa tersentuh oleh seluruh lapisan masyarakat terutama masyarakat kalangan bawah. “Sekarang saja UHC habis dan menjadi trending topik dikalangan warga desa. Ketika ada warga yang betul betul membutuhkan tapi kuota sudah habis, ini harus jadi pemikiran para calon yang akan maju kedepan bagaimana Kabupaten Cirebon dapat lebih sejahtera lahir bathin,“ ungkapnya.
Lanjut dikatakan Ahud, dirinya berharap kepada Mama Mimi Kuwu Se Kabupaten Cirebon untuk tetap solid, kompak dan tidak membuat kegaduhan skema dukung mendukung. Silahkan semuanya kembali ke masing-masing karena seyogyanya para Kuwu tidak diperbolehkan bermain politik sesuai undang-undang, dimana netralitas Kuwu harus dapat dijaga sesuai arahan dan peraturan yang ada. Oleh karena itu, dirinya mengajak para Kuwu untuk lebih fokus menjalankan roda pemerintahan di desa masing-masing dan menjaga Kondusifitas secara prioritas, serta tetap kompak dan solid. ,“Jika ada salah satu dari keluarga FKKC mencalonkan diri tentunya itu merupakan hak setiap orang untuk dipilih kalau memang merasa punya kans ikut dalam kontestasi politik, akan tetapi kami tetap punya acuan bahwa kita harus netral dan kemudian yang paling utama adalah menjaga kondusifitas,“ terangnya.
Ahud pun kembali mengingatkan jika Pemilihan Presiden dan Kepala Daerah akan sangat berbeda sekali. Netralitas ini yang harus ditunjukan dengan mengacu dan mengedepankan kondusifitas dan itu bersifat pribadi dan bukan organisasi mana kala ada salah satu keluarga FKKC yang bakal maju pada Pemilihan Bupati mendatang. Namun demikian dirinya mendo’akan yang terbaik bukan hanya untuk pribadi calon kandidatnya saja tapi juga untuk seluruh masyarakat Kabupaten Cirebon. “Kami memohon kepada Allah berikan pemimpin yang amanah dan jujur, serta bisa membawa keberkahan untuk warga masyarakat. Saya pastikan bahwa FKKC tidak ada beban atau kontrak politik dengan salah satu calon manapun juga, bahkan sampai sekarang kami tidak pernah bertemu dengan siapapun demi netralitas terus terjaga,“ tegasnya ketika ditemui Pelita News diruang kerjanya, Jum’at (7/6).@Ries